Cegah Penyebaran Covid-19, Tim KKN-P Kelompok 16 Desa Sidokerto Lakukan Sterilisasi Wilayah dengan Penyemprotan Disinfektan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) kelompok 16 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Minggu (14/03). Tim KKN-P kelompok 16 melakukan kegiatan ini mulai pukul 08.00.

Kegiatan sterilisasi wilayah dengan penyemprotan disinfektan ini merupakan inisiatif tim KKN-P kelompok 16 yang dilakukan secara merata dari rumah ke rumah di RW 03, Desa Sidokerto. Pelaksanaan kegiatan ini juga dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RW 03, serta warga di desa tersebut.

Faiz Bahalwan selaku ketua tim KKN-P kelompok 16 mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan ini dilakukan selama hampir dua setengah jam dengan menggunakan 1 drum cairan disinfektan yang diangkut memakai dorkas dan 2 tabung alat penyemprot disinfektan untuk menyemprot rumah-rumah di gang kecil.

Lebih lanjut, Faiz Bahalwan juga menjelaskan bahwa penyemprotan disinfektan ini mendapatkan respon positif dari perangkat desa maupun warga RW 03 di desa tersebut. “Kegiatan penyemprotan disinfektan ini disambut baik oleh perangkat desa serta masyarakat sekitar RW 03, sehingga kami melakukan sterilisasi wilayah tidak mengalami kendala,” tuturnya.

Ia juga mengimbuhkan, “Hal ini dilakukan supaya masyarakat tetap aman dalam beraktifitas di luar rumah dengan tetap melakukan protokol kesehatan sehinggal dapat mencegah penularan covid-19 diwilayah tersebut.”

Kedepannya, penyemprotan disinfektan akan dilakukan oleh pihak desa secara bertahap setiap hari minggu. Tidak hanya itu, melalui keegiatan penyemprotan disinfektan oleh tim KKN-P kelompok 16 ini diharapkan dapat mendukung masyarakat untuk selalu cepat tanggap dalam mencegah penyebaran Covid-19, sehingga pasien yang terpapar Covid-19 di wilayah desa menjadi berkurang dan tidak ada lagi yang harus kehilangan nyawa.

Penulis : Erika Cahya Gustiana
Editor : Shinta Amalia Ferdaus

Leave a Reply