Meningkatkan Nilai Jual dan Memperluas Jaringan Pemasaran Cimol KKN Pencerahan Mandiri

Cimol adalah makanan ringan yang dibuat dari tepung kanji. Cimol berasal dari kata (Bahasa Sunda aci digemol), yang artinya tepung kanji dibuat bulat-bulat.
Cimol biasanya dijual di pinggir jalan. Cara membuatnya, adonan tepung kanji dibuat bulat-bulat, kemudian digoreng. Biasanya, cimol dimakan dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau digigit, rasanya memang agak kenyal-kenyal. Paling enak jika dimakan hangat-hangat. ( Wikipedia )
Di daerah Jawa Barat jenis makanan ini merupakan makanan cemilan yang sangat populer, karena dalam proses pembuatannya tidak begitu sulit dan bahan bakunya pun murah dan mudah di dapat serta bumbunya juga cukup menggunakan bawang putih, bawang merah, daun bawang, garam dan bumbu penyedap.

Pada umumnya tekstur cemilan Cimol ini renyah ketika masih hangat dan dibagian dalamnya kosong / kopong
Jika dilihat dari harga jual pada umumnya di daerah pedesaan, untuk satu paket terdiri dari 10 butir cimol dijual paling tinggi dengan harga Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) bahkan tidak sedikit masyarakat terutama anak-anak tidak membeli dengan sistem paket tetapi membeli sesuai dengan uang jajan yang mereka miliki misalnya hanya uang dua ribu rupiah (duarebueun)
Pada tulisan ini, penulis sebagai Peserta KKN Mandiri membantu mengembangkan mitra dalam meningkatkan nilai jual dan memperluas jaringan pemasaran dari produk makanan cemilan yang bernama Cimol.

Upaya Meningkatkan Nilai Jual Cimol
Dalam meningkatkan nilai jual Cimol, yang pertama dilakukan adalah membuat nama dan logo dari produsen cimol tersebut, dengan harapan melalui nama yang unik, masyarakat akan lebih mudah mengenal produk itu. Hasil kesepakatan bersama ditetapkanlah sebuah nama Mykanan yang dibuat menjadi logo seperti ini :

Langkah kedua membuat olahan cimol dengan varian rasa yang berbeda, yaitu yang biasanya cimol itu di dalamnya kosong, maka kekosongan itu dimanfaatkan diisi dengan keju, yang jika dimakan pada saat masih hangat kejunya menjadi lumer, dan karakter itulah yang menjadi harapan agar selalu diingat oleh konsumen

Kemasan produk merupakan hal yang penting, pada umumnya para penjual makanan cemilan / jajanan kampung menggunakan kemasan kantong plastik, tetapi Mykanan menginginkan tampil berbeda karena dengan melihat kemasan yang menarik dan lebih bergengsi bagi konsumen, akan lebih meningkatkan selera konsumen untuk mencoba produknya, kantong dari bahan kertas adalah pilihan untuk dijadikan ikon Cimol produk Mykanan

Itulah tiga langkah yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai jual Cimol yang dikembangkan
Memperluas Jaringan Pemasaran Cimol. Untuk memasarkan sebuah produk diperlukan tempat yang tepat, harus berfikir sasaran calon konsumennya siapa ? Secara kebetulan Yayasan Bina Insan Motekar yang kini dianggap sebagai bapak angkat mitra memberikan tempat yang layak dan cukup strategis yang terletak di pinggir jalan provinsi arah ke objek wisata pantai dan di samping tempat itu terdapat sebuah bank pemerintah yang kesehariannya banyak dikunjungi oleh para nasabah, ini merupakan salah satu tempat yang akan menunjang dalam peningkatan omzet penjualan produk.

Selain tempat usaha yang tetap, dalam pemasaran produk dilakukan pelayanan pesan antar / delivery order secara online melalui media sosial, diantaranya dengan membuka akun di Instagram yang dengan nama @Mykanan_ dan WhatsApp dengan nomor 08** **** **** , kemudian diperluas lagi untuk penjualan produk agar menjakau ke luar daerah tetapi tidak berupa makanan siap saji namun dalam bentuk Cimol yang dibekukan dan diberi nama Cimol Frozen. Produk ini dipasarkan melalui toko online Shopee dan menggunakan akun Mykanan
Dari beberapa langkah yang telah dilakukan, berdasarkan pengakuan mitra hasil yang didapat pada waktu berjualan Cimol secara pribadi dibandingkan dengan sekarang sangatlah jauh jika diukur dari omzet penjualannya. Sebelumnya satu hari bisa terjual 100 butir saja sudah beruntung, tetapi sekarang setiap hari rata-rata terjual antara 300-500 butir atau kira-kira menghabiskan bahan baku antara 3-4 kg.

Di tulis : Respati Ligar Kencana
Edit : Ping Darojat –

Leave a Reply