Pada tanggal 18 Agustus 2024, mahasiswa KKN Terpadu UMSIDA, kelompok 4, melaksanakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Aisyiyah di Desa Kepatihan melalui sosialisasi dan praktek pembuatan keripik tempe. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan dan mengajarkan proses pembuatan keripik tempe yang berkualitas, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.
Program ini terdiri dari beberapa komponen utama. Pertama, para mahasiswa KKN memberikan pemaparan tentang manfaat tempe dan potensi keripik tempe sebagai peluang usaha. Tempe, yang dikenal sebagai bahan pangan lokal yang bergizi, memiliki banyak manfaat kesehatan dan merupakan bahan baku yang ekonomis. Dalam sesi ini, mahasiswa menjelaskan nilai gizi tempe, termasuk kandungan protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan. Setelah penjelasan teori, kegiatan berlanjut dengan praktek langsung pembuatan keripik tempe. Para peserta diajarkan bagaimana memilih tempe berkualitas, memotong tempe menggunakan mesin yang sudah dibuat oleh mahasiswa KKN kelompok 4, dan menyiapkan adonan bumbu yang sesuai dengan selera. Selain itu, teknik penggorengan juga diajarkan untuk memastikan bahwa keripik yang dihasilkan memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang lezat. Praktik ini dilakukan secara langsung, memungkinkan ibu-ibu untuk mempelajari dan merasakan proses produksi dari awal hingga akhir.
Selanjutnya, kegiatan ini mencakup sesi interaktif yang membahas cara mengemas keripik tempe untuk menjaga kesegarannya dan menarik minat konsumen. Mahasiswa juga memberikan panduan tentang cara menghitung biaya produksi, menetapkan harga jual, dan strategi pemasaran yang efektif. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis tentang cara menjalankan usaha pembuatan keripik tempe dengan sukses.
Dalam sesi tanya jawab, ibu-ibu Aisyiyah diberikan kesempatan untuk mengajukan berbagai pertanyaan mengenai proses produksi, tantangan yang mungkin dihadapi, dan tips pemasaran. Diskusi ini membantu peserta memahami aspek-aspek penting dari usaha pembuatan keripik tempe, serta memberikan solusi untuk masalah yang mungkin timbul selama proses produksi dan penjualan. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembuatan keripik tempe, tetapi juga berupaya membangun jejaring sosial di antara peserta. Melalui kerjasama dalam produksi keripik tempe, diharapkan terbentuk ikatan sosial yang lebih kuat di antara ibu-ibu Aisyiyah dan warga desa lainnya. Sinergi ini diyakini dapat mempererat hubungan sosial dan meningkatkan solidaritas komunitas.
Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu Aisyiyah dengan keterampilan baru yang dapat mereka terapkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Dengan mengajarkan pembuatan keripik tempe, para mahasiswa KKN berharap dapat membuka peluang usaha baru dan mendukung pengembangan ekonomi lokal di Desa Kepatihan.