
Kelompok 11 KKN-Pencerah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan sosialisasi bertajuk “Branding, Pemasaran, dan Manajemen Modal bagi UMKM” di Balai Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, (04/02/2025).
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 4 Februari 2025, pukul 15.00 WIB dan bertujuan untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan bisnis mereka.
Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, perangkat desa, serta mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN-Pencerah. Dengan meningkatnya persaingan bisnis, terutama di era digital, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk membekali pelaku usaha dengan keterampilan yang diperlukan agar dapat bertahan dan berkembang.
Dalam sesi pertama, Ade Cahyono Andaru membawakan materi tentang branding. Ia menjelaskan pentingnya menciptakan identitas bisnis yang kuat agar produk lebih mudah dikenali oleh konsumen. “Branding bukan hanya soal logo atau desain kemasan, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun citra dan nilai dari produk yang kita jual,” ujarnya. Ia juga memberikan contoh-contoh nyata dari UMKM yang sukses berkat strategi branding yang tepat.
Selanjutnya, Hanifah Putri membahas mengenai strategi pemasaran dan kreativitas produk yang efektif. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya memahami target pasar dan memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi. “Di era digital, pemasaran tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga melalui platform online seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business. Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya besar,” jelasnya. Kemudian kreativitas produk juga sangat membantu kedalam perekonomian masyarakat yang mana ketika mampu memanfaatkan potensi dan Sumberdaya alam yang ada maka akan membuat kesejahteraan bagi pelaku usaha,masyarakat sekitar bahkan Desanya
Sesi terakhir diisi oleh Novia Eka Putri Ramadhani dan Cindy Cinthya yang membahas tentang manajemen modal. Mereka menjelaskan bagaimana cara mengelola keuangan usaha agar tetap stabil dan berkembang. “Banyak UMKM yang kesulitan berkembang bukan karena kurangnya produk berkualitas, tetapi karena pengelolaan modal yang kurang baik,” kata Novia. Cindy menambahkan bahwa pencatatan keuangan yang rapi serta pemanfaatan dana secara efektif sangat diperlukan agar bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat desa Mororejo, yang berharap bahwa pelatihan ini dapat membantu UMKM setempat untuk tumbuh dan berdaya saing. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKN-Pencerah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi warga kami,” ujar salah satu perwakilan desa.
Para peserta juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti sesi demi sesi. Banyak dari mereka yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan bisnis. Salah satu peserta, ibu Iwa seorang pengusaha kue tradisional dan tas rajut, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak wawasan baru, terutama dalam hal pemasaran digital. “Saya jadi tahu bagaimana cara memasarkan produk saya secara online agar lebih dikenal luas,” katanya. Dan juga Ibu Putri Bertanya mengenai cara memanajemen keuangan yang tepat dengan bantuan aplikasi lalu dijawab oleh Mas Ade “aplikasi yang dapat digunakan yaitu berupa aplikasi Spreadsheet dan aplikasi pengelola keuangan”. Dilanjut dengan bapak Nurdin bertanya mengenai Bagaimana sistem Penjualan PO atau pre order, Dijawab oleh Hanifah” pre-order dilakukan dengan membuat pamflet tentang produk yang dijual dengan mencantumkan tanggal ready produk kemudian produk hanya dibuat dengan jumlah orang yang memesan saja, hal ini dapat mengurangi kerugian yang terjadi jika produk tidak habis terjual”.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk saling berbagi pengalaman dan menjalin kerja sama. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan UMKM di Desa Mororejo dapat lebih berkembang dan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar.
Sebagai penutup, perwakilan dari KKN-Pencerah Kelompok 11 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyampaikan harapannya agar ilmu yang diberikan dapat diterapkan secara nyata dalam usaha para peserta. “Kami berharap apa yang telah disampaikan dalam sosialisasi ini bisa benar-benar bermanfaat dan membantu UMKM di Desa Mororejo untuk terus berkembang,” ungkap salah satu anggota tim KKN.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, para mahasiswa KKN-Pencerah berharap bahwa edukasi yang telah mereka berikan dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Mororejo untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.