Inovasi Mahasiswa KKNP kelompok 14: Denah Desa Interaktif untuk Kemudahan Informasi

Umsida.ac.id – Divisi Pariwisata kelompok 14 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat denah desa untuk memberikan kemudahan dalam menemukan informasi seputar Desa Sedaeng. Tim kelompok 14 bekerja sama dengan perangkat desa dalam pembuatan dena desa interaktif.
Jum’at (14/02/2025) Desa Sedaeng, Tosari, Pasuruan. Dalam mengimplementasikan tema KKN-P Umsida tahun 2025 untuk mengembangkan potensi lokal desa mandiri dan berdaya, mahasiswa kelompok 14 berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat salah satunya bidang pariwisata.
Desa Sedaeng awalnya merupakan sebuah pedukuhan atau dusun yang berada di bawah Desa Wonokitri, yang dipimpin oleh seorang kasun bernama Bapak Wagiman. Pada tahun 1983, Dusun Sedaeng memisahkan diri dari Desa Wonokitri. Pada pemilihan kepala desa pertama, ada dua calon, yaitu Bapak Wagiman dan Bapak Nabrit. Dalam pemilihan tersebut, Bapak Wagiman memperoleh suara terbanyak dan dipilih oleh masyarakat sebagai kepala desa pertama di Desa Sedaeng. Beliau kemudian dibantu oleh seorang Sekretaris Desa (Sekdes), yaitu Budi Asmoro, yang berasal dari Desa Wonokitri, serta didukung oleh beberapa perangkat desa.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang telah dirancang sejak awal survei pra KKN karena pada saat survei tim KKN-P sulit dalam mengakses lokasi-lokasi penting di desa Sedaeng, seperti kantor desa, sekolah, dan tempat ibadah.

Di desa Sedaeng, meskipun memiliki potensi yang besar, sering kali mengalami kesulitan dalam hal akses informasi. Banyak warga yang tidak mengetahui lokasi-lokasi penting, terutama bagi pendatang baru. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-P Kelompok 14 berinisiatif untuk menciptakan denah desa interaktif yang dapat diakses oleh semua warga. Denah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sekitar mereka.

Kegiatan ini diawali dengan proses survei lapangan oleh divisi pariwisata. Mahasiswa bersama perangkat desa melakukan pemetaan wilayah dengan mencatat titik-titik penting seperti jalan utama, fasilitas umum, pusat kegiatan masyarakat, serta batas wilayah desa. Proses ini berlangsung selama (2) hari dan melibatkan diskusi dengan perangkat desa untuk memastikan akurasi data.
Partisipasi aktif dari perangkat desa menjadi salah satu kunci keberhasilan kegiatan ini.
Setelah dilakukan survei validasi dan revisi, tim divisi pariwisata mempresentasikan denah desa yang telah final kepada perangkat desa. Denah tersebut mencakup berbagai elemen penting, termasuk jalan utama, lokasi fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, puskesmas, tempat ibadah, serta batas wilayah desa. Selain itu, denah ini juga dilengkapi dengan informasi mengenai potensi wisata seperti informasi mengenai rumah adat tengger.
”Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah navigasi warga dan pendatang, memberikan informasi yang jelas mengenai tata ruang desa, serta menjadi referensi bagi pengembangan desa di masa depan. Kegiatan dimulai dengan proses pemetaan wilayah menggunakan perangkat GPS dan diskusi bersama warg untuk memastikan akurasi data. Tim KKNP, dibantu perangkat desa dan perwakilan masyarakat, berhasil mengidentifikasi titik-titik penting seperti fasilitas umum, perumahan, jalan utama, dan batas desa” ujar Kandina Bahagia selaku ketua divisi pariwisata kelompok 14

”Selama kegiatan, kami dibantu oleh perangkat desa dalam memberikan masukan terkait penambahan informasi dalam denah desa. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah denah desa dalam bentuk fisik yang diserahkan kepada pemerintah desa sebagai acuan untuk kebutuhan administratif dan pembangunan ke depan,” tambahnya

Sekretaris Desa Pak Sudiah menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKNP dalam memfasilitasi penyediaan informasi wilayah desa yang lebih terstruktur. Dengan adanya denah desa ini, diharapkan navigasi dan perencanaan desa dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

”Material yang dibutuhkan dalam pembuatan Dena desa nanti saya sampaikan kepada warga apa sajah yang perlu disiapkan, warga siap membantu dalam menyiapkan dan memasang denah desa,” tambahnya

“Saya mendukung penuh inovasi ini. Dengan adanya denah interaktif, tamu atau yang ingin datang ke desa ini bisa lebih mudah menemukan lokasi yang mereka cari. Ini juga bisa membantu dalam perencanaan pembangunan desa.” Ujar Abdul Hadi selaku kepala desa sedaeng