Drpm.umsida.ac.id – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 39 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menyelenggarakan bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rangkaian acara Serawung Budaya pada Minggu (16/02/2025).
Acara yang berlangsung di Balai Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi ekonomi desa dan mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Antusiasme Tinggi, UMKM Lokal Makin Berkembang
Bazar ini melibatkan 10 pelaku UMKM dari Desa Capang yang menampilkan berbagai produk unggulan, mulai dari makanan tradisional hingga kerajinan tangan khas daerah.
Masyarakat tampak antusias menghadiri acara ini, yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Produk-produk seperti tape singkong, jenang, keripik tempe, serta aneka kerajinan anyaman bambu dan tas rajut menarik minat banyak pengunjung.
Ketua pelaksana kegiatan menegaskan bahwa bazar UMKM merupakan langkah konkret mahasiswa KKN-P 39 dalam mendukung pemberdayaan ekonomi desa.
“Kami berharap melalui acara ini, para pelaku usaha dapat lebih dikenal dan mendapatkan pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, UMKM setempat diharapkan semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Para pengunjung pun memberikan respon positif terhadap acara ini. Salah seorang pelaku usaha makanan tradisional mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut.
“Acara ini sangat membantu kami dalam mempromosikan produk dan menjangkau lebih banyak konsumen,” katanya.
Dukungan Pemerintah Desa dan Mahasiswa dalam Pengembangan UMKM
Kepala Desa Capang turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN-P 39 dalam mengadakan bazar UMKM sebagai bagian dari Serawung Budaya.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah mendukung pengembangan ekonomi desa. Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan untuk membantu UMKM semakin maju,” ungkapnya.
Selain bazar, mahasiswa KKN-P 39 juga mengadakan sesi diskusi dan konsultasi bisnis bagi para pelaku UMKM. Mereka memberikan wawasan tentang strategi pemasaran, manajemen usaha, serta pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing usaha.
“Kami ingin membantu para pelaku UMKM memahami bagaimana menggunakan platform digital untuk memasarkan produknya, agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” kata salah satu mahasiswa KKN-P 39 yang bertanggung jawab dalam sesi konsultasi tersebut.
Tak hanya sekadar ajang jual beli, bazar ini juga menjadi momen penting bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat dan membangun jaringan bisnis yang lebih luas.
Serawung Budaya, Ajang Kolaborasi Seni dan Ekonomi

Bazar UMKM ini menjadi bagian dari Serawung Budaya, sebuah acara yang menggabungkan seni dan ekonomi kreatif sebagai upaya melestarikan budaya lokal sekaligus memberdayakan masyarakat.
Berbagai pertunjukan seni seperti tari tradisional turut meramaikan acara dan menambah daya tarik bagi pengunjung.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan penghargaan kepada UMKM dengan stan terbaik. Penghargaan tersebut diraih oleh Capang Craft, sebuah usaha kerajinan tangan berbasis anyaman bambu dan rajutan.
“Saya sangat berterima kasih atas penghargaan ini. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkarya dan mengembangkan usaha lebih baik lagi,” ujar Bu Lina, pemilik usaha tersebut.
Acara ditutup dengan pertunjukan seni yang semakin memperkuat suasana kebersamaan dan semangat melestarikan budaya lokal.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa KKN-P 39 Umsida membuktikan bahwa mereka bukan hanya hadir untuk menjalankan tugas akademis, tetapi juga sebagai mitra pembangunan desa.
Penulis: Feni Rahmawati