Drpm.umsida.ac.id – Memperingati Hari Desa Nasional, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Kelompok 39 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) berkolaborasi dengan perangkat Desa Capang serta berbagai organisasi masyarakat dalam kegiatan apel bersama dan pencanangan Gerakan Masyarakat Tanam Tanaman Obat Keluarga (Gema Tandan Desa).
Acara ini berlangsung di taman Balai Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, dengan melibatkan PKK, Ansor, Fatayat, Linmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Kolaborasi dalam Gerakan Tanam Tanaman Obat Keluarga

Kegiatan ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Capang. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa keberlanjutan desa bergantung pada kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam, salah satunya melalui penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Program ini bertujuan untuk mendorong warga agar lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus menyediakan alternatif pengobatan alami yang dapat diakses dengan mudah.
“Melalui program Gema Tandan Desa, kami ingin mengajak seluruh warga untuk lebih aktif dalam menanam tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan. Ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan desa yang lebih hijau dan sehat,” ujar Kepala Desa Capang.
Mahasiswa KKN-P 39 Umsida juga turut memberikan kontribusi dalam menyukseskan program ini. Mereka aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat tanaman obat serta teknik penanamannya.
Salah satu perwakilan mahasiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan desa mandiri dan berkelanjutan.
“Kami berharap kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat ini dapat terus berlanjut. Dengan adanya program seperti ini, desa bisa semakin maju dan mandiri dalam bidang kesehatan serta lingkungan,” kata salah satu mahasiswa Umsida.
Penanaman TOGA di Taman Balai Desa
Setelah apel bersama, acara dilanjutkan dengan penanaman berbagai jenis TOGA di taman Balai Desa Capang. Beberapa tanaman yang ditanam meliputi jahe, kunyit, serai, lidah buaya, dan sambiloto.
Mahasiswa KKN-P 39 Umsida bersama perangkat desa dan organisasi masyarakat bekerja sama dalam proses penanaman, mulai dari menyiapkan lahan hingga penyiraman tanaman.
Selain sebagai bentuk penghijauan, program ini juga bertujuan untuk menjadikan taman Balai Desa sebagai ruang hijau produktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dengan adanya TOGA, warga dapat lebih mudah mendapatkan tanaman herbal untuk pengobatan tradisional, mengurangi ketergantungan pada obat-obatan sintetis, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan alami.
Ketua PKK Desa Capang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN-P 39 Umsida yang telah berkontribusi dalam gerakan penanaman TOGA ini. Ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mandiri,” ungkapnya.
Dampak Positif dan Harapan
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Capang dapat terus mengembangkan program berbasis lingkungan yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya tanaman obat, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat dalam membangun desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Mahasiswa KKN-P 39 Umsida berharap program ini tidak hanya berhenti pada acara seremonial, tetapi dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh warga Desa Capang.
Mereka juga mendorong agar program seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi desa lain untuk melakukan penghijauan dan pemanfaatan tanaman obat sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Kami berharap program ini bisa terus dikembangkan dan menjadi bagian dari rutinitas warga. Dengan adanya tanaman obat yang mudah diakses, masyarakat bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya,” ujar salah satu mahasiswa KKN-P 39 Umsida.
Kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan ini membuktikan bahwa sinergi yang kuat dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Dengan semangat gotong royong, Desa Capang semakin siap menuju desa yang hijau, sehat, dan mandiri.
Penulis: Savina Aqila Zahra