Inovasi Praktik Lapangan dalam Pengembangan Permainan Kreatif Menggunakan Barang Bekas sebagai Pemahaman Guru PAUD Aisyiyah 25 Wage: Implementasi SDGs Quality Education

Sidoarjo, 14 Mei 2025 – Semangat mewujudkan pembelajaran yang kreatif dan ramah lingkungan tampak nyata dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) yang dilaksanakan oleh tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) di KB TK Aisyiyah 25 Wage. Kegiatan ini mengusung tema “Inovasi Praktik Lapangan dalam Pengembangan Permainan Kreatif Menggunakan Barang Bekas sebagai Pemahaman Guru PAUD”, sekaligus menjadi implementasi nyata dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin keempat: Quality Education.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025 ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman guru terhadap metode pembelajaran kreatif, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya prinsip reuse (guna ulang) dalam dunia pendidikan anak usia dini. Para guru dibimbing secara langsung dalam praktik membuat media permainan edukatif dari barang-barang bekas yang sering kali dianggap sampah, seperti botol plastik, kardus, dan kancing baju.

“Kami sering kali menganggap barang bekas hanya layak dibuang. Padahal, ternyata bisa menjadi media belajar yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak. Terima kasih kepada tim UMSIDA yang telah membuka wawasan kami,” ujar Ibu Siti Aisyah, salah satu guru PAUD kelompok bermain Aisyiyah 25 Wage, dengan penuh antusias.

Selama kegiatan berlangsung, para guru tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang dibawakan secara interaktif oleh tim dosen. Mereka diajak untuk tidak hanya menciptakan permainan, tetapi juga menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

“Kami ingin memberdayakan guru-guru PAUD agar mampu menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan murah namun tetap berkualitas. Penggunaan barang bekas bukan hanya hemat biaya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai lingkungan sejak dini kepada anak-anak,” jelas Arifin Mado, S.Pd.,M.Pd., ketua tim pelaksana abdimas.

Kegiatan ini menghasilkan berbagai prototipe permainan edukatif, seperti Papan ular tangga angka dan huruf, Roda pintar suku kata, Label buah dan sayur dua bahasa (Indonesia dan Inggris), Papan berhitung interaktif dari kardus dan tutup botol yang langsung dipraktikkan oleh guru di kelas. Inovasi tersebut diharapkan mampu memperkaya metode pembelajaran dan mendorong kreativitas guru dalam menyusun aktivitas harian.

Program abdimas ini menjadi langkah konkret UMSIDA dalam mendukung penguatan kapasitas guru PAUD melalui pendekatan edukatif yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini sekaligus menanamkan nilai green education yang sejalan dengan semangat kampus berdampak.

Penulis : Arifin Mado