Tingkatkan Branding: UMKM Pepelegi Dibekali Ilmu Logo dan Packaging

drpm.umsida.ac.id – Sebagai upaya meningkatkan daya saing produk lokal, tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru yang mengusung tema “Tingkatkan Kesejahteraan Anggota Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Bergerak”. Melaksanakan program penguatan ekonomi keluarga, salah satu kegiatannya adalah workshop “Pembuatan Logo dan Packaging: Strategi Meningkatkan Bisnis di Era Modern”. Minggu, 03 Agustus 2025 gedung 2 lantai Sekretariat Muhammadiyah Desa Pepelegi sekitar pukul 10.00 telah berkumpul para ibu-ibu UMKM binaan Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah untuk mengikuti serangkaian kegiatan workshop yang bertujuan memperkuat ketrampilan branding UMKM, mulai dari identitas merek hingga kemasan yang menarik.  Didalam ruangan yang dominan warna hijau sebagai pengantar kegiatan, saudara Tizar Bangun Arianto selaku ketua tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru sekaligus mahasiswa prodi Psikologi menyatakan, “Setiap Ibu-ibu yang memiiki produk usaha nantinya akan difasilitasi untuk memiliki logo brand dan desain kemasan yang sesuai karakter produknya. Harapannya nanti produk ibu-ibu mudah dikenali dan diingat oleh konsumen/pembeli, selain itu usaha ibu-ibu akan dinilai lebih profesional jika kedepan ibu ibu akan mengembangkan usaha lebih besar atau luas”

Gambar 1:  Suasana pembukaan workshop pembuatan packaging dan logo UMKM oleh tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru

Workshop ini diikuti oleh para perempuan pengusaha/UMKM binaan Aisyiyah yang siap berdakwa di sektor ekonomi. Beragam produk yang telah mereka hasilkan dan akan dikembangkan, diantaranya ;  nasi kotak, kue basah, jamu herbal, bandeng presto, hingga kerajinan tangan. Sebagian besar peserta adalah warga lanjut usia yang kurang akrab dengan teknologi digital, sehingga belum menyadari sepenuhnya pentingnya branding logo.

Logo dan Packaging sebagai Identitas Produk

Pada sesi materi pertama tentang “Logo dan Packaging sebagai Identitas Produk” disampaikan oleh saudari Aan Nasa’ Mahmudah sekaligus sebagai tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru dari prodi Manajemen, menyampaikan bahwa  “Kemasan bukan sekedar pembungkus, melainkan identitas mutu produk. Sehingga hal ini penting untuk pengembangan sebuah produk. Karena yang diingat oleh konsumen adalah gambar produk selain nama produknya.” Materi disampaikan secara interaktif, mulai dari strategi agar produk lebih menarik di mata konsumen, pentingnya mengenali target pasar, hingga pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk promosi. Selain itu, peserta diajak mengenal lebih jauh tentang kemasan yang baik.  Mereka  mendapatkan panduan memilih kemasan yang tepat, meliputi penggunaan bahan yang kuat dan sesuai jenis produk, pencantuman informasi lengkap seperti nama dan komposisi produk, penambahan pesan personal atau storytelling, serta desain yang ramah lingkungan. Pemateri juga mengatakan, “ Logo memiliki peran penting sebagai “wajah” produk yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, membedakan dari kompetitor, menarik perhatian, dan memudahkan promosi.” Yang dilanjutkan dengan penjelasan tentang Tips membuat logo yang efektif antara lain pemilihan warna yang tepat, bentuk sederhana namun unik, font yang jelas, dan simbol bermakna yang sesuai karakter produk.

Gambar 2:  Peserta UMKM Pepelegi berdiskusi bersama tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru mengenai konsep desain logo produk.

Selain penyampaian materi, dalam kegiatan ini peserta juga cukup aktif melempar pertanyaan, seperti yang ditanyakan oleh ibu Rifatul, salah satu peserta yang memiliki usaha nasi kotak dan jamu, “saya tidak tahu pentingnya logo sehingga di kemasan produk saya hanya saya tempel stiker yang bertuliskan thank you, untuk itu saya berharap dari kegiatan ini saya memiliki logo untuk beberapa produk saya.” Setelah mendapatkan jawaban dan penjelasan tentang harapan peserta oleh tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru, diskusi nampak lebih hidup dengan ibu Rifatul bertanya yang kedua kalinya, “Misal di produk UMKM saya yang menjual nasi kotak , kue basah dan minuman , bisa dikasih logo halal?”

Perwakilan tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru atas nama Nurul Febriyanti yang berasal dari prodi Ilmu Komunikasi menyampaikan, “Penggunaan logo halal resmi memerlukan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui prosedur dan persyaratan tertentu. Bisa saja menggunakan tulisan halal biasa, tetapi bukan logo halal sah dari MUI.” Serta mempertegas jawaban mengatakan, “di sini kita fokus pada pembuatan logo merek produknya, bukan proses sertifikasinya, Insyaallah nanti selanjutnya bisa mengembangkan dengan perijinan halal”

Gambar 3:  Tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru memberikan penjelasan teknis pembuatan logo dan kemasan produk kepada peserta UMKM.

Akhirnya kegiatan ditutup langsung oleh ketua tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kelompok 30 Pepelegi-Waru saudara Tizar. ”Terima kasih atas kesediaan ibu-ibu untuk berbagi pengalaman dengan kami, juga perlu saya sampaikan  kegiatan pendampingan ini tidak berhenti pada workshop ini. Kami akan membantu para pelaku UMKM khususnya ibu-ibu disini dengan merancang logo masing-masing produk, sehingga hasilnya benar-benar bisa digunakan untuk memajukan usaha peserta,” pungkasnya. Meski sebagian peserta masih kesulitan memahami konsep digital branding karena keterbatasan pengetahuan teknologi, antusiasme tetap tinggi saat sesi praktik desain logo. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta berhasil mendapatkan rancangan logo produknya masing masing, dengan total delapan desain logo baru yang siap diaplikasikan. Dengan adanya workshop ini, diharapkan para pelaku UMKM di Pepelegi dapat mulai memanfaatkan identitas merek dan kemasan yang menarik untuk memperluas pasar, meningkatkan penjualan, dan membangun citra profesional di mata konsumen.