
Sidoarjo, UMSIDA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kelompok 08 melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa pemasangan plang nama jalan di Desa Boro, Kecamatan Tanggulangin. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan warga terhadap sarana penunjuk arah yang jelas dan terstruktur, sehingga memudahkan aktivitas masyarakat maupun pendatang dalam menemukan lokasi di desa. Kehadiran plang nama jalan diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan yang lebih tertata serta meningkatkan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 18 plang nama jalan dipasang di berbagai titik strategis yang sebelumnya belum memiliki penanda resmi. Kondisi tersebut kerap menyulitkan tamu maupun penduduk dari luar desa saat mencari alamat tertentu. Melihat fenomena ini, mahasiswa KKN-T 08 Umsida menggagas program pemasangan plang nama jalan sebagai bentuk kontribusi nyata. Meski sederhana, keberadaan plang memiliki peran penting dalam menunjang aksesibilitas, memperindah lingkungan, sekaligus memperkuat identitas wilayah.
Plang nama jalan yang dipasang dibuat dari bahan akrilik dengan tiang penyangga dari besi, sementara bagian bawahnya menggunakan galon serta kaleng bekas yang dicor dengan semen sebagai pondasi. Pemilihan bahan ini dilakukan karena lebih kokoh, tahan lama, sekaligus memanfaatkan barang-barang bekas agar lebih ramah lingkungan. Dengan kombinasi tersebut, plang dapat berdiri tegak dan mampu bertahan terhadap cuaca di luar ruangan.
Meski demikian, dalam pelaksanaannya mahasiswa sempat menghadapi kendala, terutama terkait kurangnya komunikasi dengan pihak desa. Hal ini menyebabkan terjadi kesalahan penulisan pada salah satu nama jalan yang dipasang. Kendati demikian, mahasiswa segera melakukan perbaikan dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran penting bahwa koordinasi yang matang dengan perangkat desa sangat dibutuhkan agar program dapat berjalan lebih efektif dan sesuai harapan masyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya berupa pemasangan plang, tetapi juga melibatkan diskusi bersama warga untuk menentukan lokasi yang tepat. Mahasiswa dan masyarakat bergotong royong mulai dari tahap persiapan hingga pemasangan di lapangan. Kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan program bukan hanya ditentukan oleh kerja keras mahasiswa, melainkan juga dukungan penuh dari masyarakat. Dengan keterlibatan langsung warga, diharapkan muncul rasa memiliki serta kepedulian untuk menjaga dan merawat plang nama jalan yang telah dipasang.
Ketua Tim Pelaksana KKN-T 08 Umsida, Nanang Prasetiyo, menjelaskan bahwa program ini dipilih karena manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat. “Pemasangan plang nama jalan ini memang terlihat sederhana, tetapi sangat penting untuk mempermudah mobilitas warga dan tamu desa. Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa digunakan dalam jangka panjang, meski masa KKN telah usai,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa mahasiswa tidak hanya sekadar menjalankan program kerja, tetapi juga berupaya memberikan dampak nyata dan berkesinambungan.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas selama proses pelaksanaan. Beberapa warga turut memberikan masukan terkait penempatan plang agar lebih efektif dan mudah dilihat. Bahkan, ada yang dengan sukarela membantu mahasiswa saat kegiatan di lapangan. Keterlibatan ini menumbuhkan semangat gotong royong yang selama ini menjadi budaya kuat masyarakat desa, sekaligus menjadi motivasi tambahan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program dengan maksimal.
Selain memberikan manfaat praktis, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa. Mereka belajar bagaimana merencanakan program sesuai kebutuhan masyarakat, berkomunikasi dengan berbagai pihak, serta menghadapi tantangan teknis di lapangan. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga untuk mengembangkan keterampilan sosial, manajerial, dan kepemimpinan yang berguna tidak hanya selama KKN, tetapi juga di kehidupan profesional mendatang.
Masyarakat Desa Boro menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN-T 08 Umsida. Warga menilai program ini berhasil membawa perubahan kecil yang berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya plang nama jalan, mereka tidak lagi kesulitan saat memberikan petunjuk arah kepada tamu atau kerabat dari luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pengabdian mahasiswa benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat desa.
Sebelumnya, tim KKN-T 08 Umsida juga telah melaksanakan program peningkatan media pembelajaran interaktif berupa kolam pancing huruf hijaiyah dalam rangka mendukung kegiatan Al-Islam Kemuhammadiyahan. Program tersebut bertujuan membantu anak-anak mengenal huruf hijaiyah dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Melalui inovasi ini, mahasiswa berharap dapat menumbuhkan minat belajar sekaligus memperkuat pemahaman dasar keagamaan sejak usia dini. Melalui rangkaian kegiatan tersebut, mahasiswa KKN-T 08 Umsida berharap kontribusi yang diberikan dapat terus dimanfaatkan dan dirawat oleh masyarakat. Mereka juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan desa yang dilakukan bersama-sama antara warga dan generasi muda. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Desa Boro diharapkan semakin tertata, maju, dan menjadi contoh desa yang mengutamakan keteraturan serta kenyamanan bagi seluruh warganya.