Pengolahan Sampah Menjadi Kompos Dari Rumah Bersama Mahasiswa KKN-P Umsida

Mahasiswa KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan penyuluhan terhadap warga Desa Betro RT 08 mengenai proses pengolahan sampah yang baik dan benar berdasarkan jenisnya, Sabtu (13/03/21). Kegiatan penyuluhan tersebut merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa Umsida yang sedang melaksanakan kegiatan KKN-P di Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Meskipun pandemi, kegiatan KKN-P tetap dilaksanakan dengan memerhatikan standar protokol kesehatan yang memadai. Penyuluhan mengenai proses pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai berbagai jenis sampah dan dampak negative jangka panjangnya.

Mereka juga menjelaskan alur pembuangan sampah yang masyarakat hasilkan setiap harinya dan bagaimana solusi dari penumpukan sampah tersebut. Kegiatan ini dilakukan mengingat masih sangat kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan, pengolahan, dan alur pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan makin berkurangnya kepedulian mengenai kelestarian lingkungan.

Penyuluhan yang dilaksanakan di Balai Desa Betro ini juga menggaet salah satu lembaga lingkungan Internasional yaitu Common Seas. Common Seas memiliki fokus utama pada pengolahan dan pengurangan penggunaan sampah plastik. Mereka memiliki tujuan yang sama dengan program kerja dari mahasiswa Umsida yang sedang melaksanakan kegiatan KKN-P di Desa Betro ini.

Setelah mengadakan kegiatan penyuluhan, mahasiswa Umsida bersama warga RT 08 Desa Betro melaksanakan kegiatan lanjutan dari penyuluhan pengolahan sampah yaitu kegiatan komposting. Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Komposting sendiri merupakan proses mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman dengan cara mencampurkan sampah rumah tangga seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan dan sampah yang dapat membusuk lainnya. Selanjutnya dimasukkan kedalam sebuah wadah drum dan ditutup selama beberapa minggu agar dapat melalui proses pembusukan dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Setidaknya 40% sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia adalah sampah sisa makanan, yang mana merupakan bagian dari sampah organik. Maka dari itu, program kerja komposting yang dibuat oleh mahasiswa KKN-P Umsida ini diharapkan memiliki sedikit banyak kontribusi bagi lingkungan sekitar Desa Betro khususnya RT 08 dan diharapkan dapat menjadi daerah percontohan bagi daerah lainnya.

Manfaat dari memilah sampah sendiri yaitu, memudahkan proses daur ulang, mempercepat penguraian, menjaga kebersihan, mencegah sampah tercecer, mengurangi jumlah sampah. Dengan membiasakan kegiatan memilah sampah organik dan anorganik dari rumah, diharapkan dapat mengurangi volume sampah tiap tahunnya yang kian lama semakin meningkat.

Kegiatan memilah dan mengolah sampah dengan metode composting akan memiliki dampak yang positif bagi lingkungan. Apalagi dengan jumlah bangunan yang terus meningkat dan lahan yang semakin berkurang juga mengakibatkan jumlah serapan air ke tanah menjadi berkurang.

Jika tiap rumah mulai membiasakan kegiatan positif ini dan dapat bertambah menjadi skala yang lebih besar, maka lingkungan menjadi nyaman dan aman dari bencana banjir. Selain itu menjadikan lingkungan lebih subur dan asri karena pupuk yang dihasilkan oleh sampah organik dari setiap rumah. Sampah dapat menjadi sahabat yang baik bagi lingkungan jika masyarakat tau cara mengolahnya dengan tepat dan kemauan yang tinggi demi keberlangsungan hidup yang bersih dan nyaman.

Penulis : Dara Citra Nurani

Leave a Reply