Mahasiswa Umsida Desa Kendalpecabean Bantu UMKM Branding Jamu Sinom

Salah satu cara menjaga kesehatan diri yaitu dengan mengonsumsi minuman sehat dan meningkatkan imunitas tubuh saat Pandemi. Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) 12 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kegiatan branding produk Jamu sinom dalam upaya membantu meningkatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) milik Wahyuni salah satu warga desa Kendalpecabean, Minggu (04/10).

Harga Jamu sinom cukup terjangkau yakni Rp.5000 per botol ini cukup terjangkau dan menghilangkan rasa dahaga akan kesegarannnya, serta bermanfaat bagi peningkatan imunitas tubuh bagi masyarakat. Dengan adanya peningkatan dalam promosi produk jamu sinom ini, Tim KKN-T 12 Umsida membantu pemasaran. Hal pertama yang dilakukan adalah mendesign label dan pemberian label pada produk jamu sinom. Kegiatan ini memberikan edukasi untuk menginovasi dalam penyajian jamu sinom. Selain pelabelan, Tim KKN-T 12 memasukkan pelabelan yang akan dimuat dalam website desa Kendalpecabean agar dapat dikenal masyarakat lebih luas.

Tak hanya pelabelan, tim KKN-T 12 Desa Kendalpecabean Umsida juga membantu proses pembuatan jamu. Wahyuni pemilik usaha jamu sinom mengatakan kendala yang dialami selama ini. “Kendala utama dalam produksi jamu sinom ini adalah pemasarannya. Karena saya sendiri tidak bisa memasarkan secara digital dan terlihat menarik,” ujar pemilik jamu sinom ini.

Pada awalnya tidak memiliki label khusus / branding hanya botol kosong yg berisi jamu sinom. Tim KKN-T 12 Umsida memberikan saran dalam pembuatan branding jamu, serta memasukan branding jamu sinom milik Wahyuni ke web desa dan memasarkan langsung ke beberapa toko dan warung. Nur Cholifah salah satu anggota KKN-T Desa Kendalpecabean menyampaikan bersama tim membantu dalam pembuatan logo. “Logo yang kita buat cukup sederhana dengan menggunakan nama ibu Wahyuni sebagai owner untuk produksi jamu sinom. Agar lebih menarik maka diberikan sebuah foto siluet gambar seorang sedang menggendong anak,” tuturnya.

Logo yang terdiri dari komponen seperti gambar rempah-rempah, label halal tersebut memiliki makna bahwasanya ibu rumah tangga bisa membantu keluarga mendapatkan penghasilan. Melalui branding produk ini, tim KKN-T 12 Umsida berharap setiap warga yang mengakses website desa tersebut bisa mendapatkan informasi UMKM jamu sinom milik Wahyuni.

“Terima kasih kepada mahasiswa KKN-T Umsida sudah membantu saya dalam menjual dan memberi merk jamu sinom ini. Masyarakat menjadi lebih mengenal produk jamu sinom secara luas melalui pemasaran digital yang dibantu oleh mahasiswa Umsida,” pungkasnya dengan terharu.

Penulis : Nur Cholifah dan M Ervin Ardi Yanto
Editor : Anis Yusandita

Leave a Reply