Peduli Lingkungan Dan Kesehatan, Mahasiswa KKN Kelompok 11 Ciptakan Taman Apotik Hidup Melalui Penanaman 300 Toga

drpm.umsida.ac.id –  Mahasiswa yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata-Terpadu (KKN-T) Umsida kelompok 11 Desa Gelam mengadakan gerakan taman apotek hidup dengan penanaman 300 toga di sekitar Desa Gelam, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jumat, (13/08). Sebanyak 300 tanaman terdiri dari 6 jenis tanaman yang berbeda, yaitu jahe, temu ireng, temulawak, jahe merah, kunyit, dan serai. Kegiatan tersebut didampingi oleh Titin selaku pewakilan Ranting Aisiyah.

Tanaman obat keluarga (Toga) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakikatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Umsida itu merupakan kegiatan utama. Di Desa Gelam sendiri, kesadaran warga dalam pemberdayaan toga masih kurang, terlihat di Taman bBalai RT Desa Gelam yang masih minim penanaman toga dan banyak tanaman yang tidak subur karenaa area taman masih sering dilewati anak kecil.

Dari permasalahan yang ada, maka mahasiswa KKN-T kelompok 11 Desa Gelam melakukan penanaman 300 toga dan pembuatan pagar di pinggiran taman. Taman apotik hidup tersebut diciptakan dengan pembuatan rak, kemudian tiap jenis toga dikelompokkan dan diberi papan nama toga. Mahasiswa KKN-T kelompok 11 Desa Gelam juga membuat mading yang berisikan informasi singkat mengenai jenis tanaman dan manfaatnya.

Tanaman apotek hidup atau yang dikenal sebagai empon-empon mempunyai banyak sekali manfaat. Tanaman tersebut menjadi obat herbal yang ampuh menjaga kekebalan tubuh secara alami apalagi dalam kondisi usai pandemi seperti ini. Toga dapat memenuhi upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Selain itu, toga juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga antara lain sebagai sarana untuk memperbaiki status gizi keluarga, menambah penghasilan keluarga, meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman, serta melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa

Pembuatan taman apotik hidup ini dilakukan sebagai upaya membantu masyarakat dalam menjaga daya tahan tubuh. Dengan adanya penanaman toga, mahasiswa KKN-T di Desa Gelam berharap hal ini dapat membantu perekonomian masyarakat setempat serta meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan kesehatan.

Meskipun kegiatan ini tidak megeluarkan biaya lebih, semoga dapat bermanfaat karena selain memberi dampak positif di bidang ekonomi dengan membantu meringankan pengeluaran keluarga, menanam tanaman seperti apotek hidup juga dapat digunakan sebagai media refreshing dan mencegah stres untuk menjaga kesehatan mental

Tim KKN-T kelompok 11 Umsida berharap kepada masyarakat Desa Gelam untuk dapat menjaga dan merawat tanaman apotik hidup yang telah dibudidayakan oleh mahasiswa KKN. Semoga tanaman-tanaman tersebut dapat bermanfaat dan mampu memenuhi kebutuhan per kapita. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat akan mempercepat pencapaian status kesehatan yang optimal. Dengan demikian peningkatan kapasitas masyarakat dalam perawatan kesehatan secara mandiri melalui pemanfaatan toga menjadi upaya pertolongan pertama pada diri sendiri dan keluarga.

Leave a Reply