Mahasiswa KKN-T 31 Umsida Meriahkan Kemerdekaan Indonesia ke-77 Bersama Warga Desa Sidokare

Drpm.umsida.ac.id – Tanggal 17 Agustus Adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Setiap tahunnya rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan tersebut dengan berbagai cara. Namun semenjak adanya pandemi, mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi lebih terbatas. Kondisi ini turut berdampak terhadap terhentinya kegiatan perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Melihat kesempatan dimana aktivitas mulai normal kembali, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Terpadu (KKN-T) kelompok 31 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77  bersama warga Desa Sidokare, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (28/11).

Warga Desa Sidokare bersama dengan tim KKN-T kelompok 31 Umsida berencana untuk menyalurkan semangat dan antusiasme masyarakat melalui berbagai lomba. Mahasiswa KKN-T mengambil peran sebagai panitia dalam lomba makan krupuk, lomba kelereng, lomba masuk lingkaran diiringi musik, lomba estafet air, Lomba sunggih tempeh, lomba mengapit balon, lomba estafet sarung.

Semua kalangan masyarakat mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam perayaan hari kemerdekaan RI tersebut. Lomba-lomba ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu lomba untuk kalangan anak-anak dan ibu-ibu. Kategori lomba anak-anak yang diadakan untuk anak-anak yaitu Lomba makan kerupuk, lomba kelereng, lomba masuk lingkaran diiringi musik, lomba estafet air. Sementara, kategori lomba untuk ibu-ibu berupa lomba sunggih tempeh, lomba mengapit balon, lomba masuk lingkaran diiringi musik, lomba estafet sarung.

Adanya perayaan kemerdekaan melalui berbagai lomba ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan Indonesia serta menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda. Pelaksanaan serangkaian lomba dalam rangka memperingati HUT RI mendapat respon positif dari berbagai pihak dikarenakan momen ini selalu dinantikan setiap tahunnya. Antusiasme warga dalam memeriahkan berbagai perlombaan sangat tinggi, baik dalam mengikuti lomba maupun mendukung peserta lomba.

Tak hanya anak-anak yang ikut meramaikan kegiatan lomba 17 Agustus-an, namun para ibu juga turut menyemarakkan kegiatan tersebut. Bahkan anak-anak sudah mulai berdatangan di lingkungan ibu-ibu Aisyiyah beberapa jam sebelum perlombaan dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa ajang ini dapat digunakan sebagai wadah pemersatu dan perekat kebersamaan antar warga di desa tersebut, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis.

Penulis : Alliza Sapto Novari

Editor : Shinta Amalia Ferdaus

Leave a Reply