AYO (KEMBALI) PEDULI SAMPAH !

DRPM. Pusat Studi Lingkungan (PSL) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Sidoarjo punya gawe penting. Gawe yang dilaksanakan pada 5 Juli 2025 tersebut adalah “Workshop Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik”. Mengapa penting? Karena sampah diamini sebagai permasalahan bersama. Permasalahan lingkungan yang jika tidak diatasi dengan bijak akan mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Tidak bisa dihindari. Sampah merupakan konsekuensi dari aktifitas keseharian masyarakat. Dimana aktifitas tersebut menghasilkan buangan atau sampah.

“Masalah sampah plastik misalnya, dibuang ke sungai dan menyebabkan air sungai mengandung mikroplastik. Zat yang dibawanya berbahaya, mengalir ke laur, dimakan oleh plankton, lalu plankton dimakan ikan, dan ikan siapa yang makan? manusia. Mikroplatik yang masuk tubuh manusia akan mengendap dan mengganggu sistem pencernaan”. Demikian penjelasan dari Fitri Mur Fatimah,M.Pd., narasumber dari PDNA SIdoarjo.

Lalu bagaimana mengantisipasi luber-nya sampah?. “Penerapan 4 R. Reduce (kurangi penggunaan plastic sekali pakai), Reuse (gunakan Kembali kantong atau wadah yg memang tdk sekali pakai), Recycle (daur ulang),dan Replace (mengganti barang yang lebih ramah lingkungan)”. Tegas Fitri. “Peran individu dalam pemilahan sampah di rumah, membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik daur ulang, dan aktif dalam kegiatan komunitas peduli sampah, tentu perlu ditingkatkan”. Sambungnya.

Dr.Syamsudduha Syahrorini, narasumber dari PSL UMSIDA menambahkan bahwa tidak mudah mengatasi permasalahan sampah. Tapi bukan berarti tidak bisa. Ada beberapa tantangan yang kita hadapi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan kendala infrastruktur dan teknologi. Kurangnya kesadaran masyarakat disebabkan oleh rendahnya edukasi mengenai sampah organik serta stigma negatif terhadap pengolahan sampah. Dari sisi infrastruktur dan teknologi, terkendala minimnya fasilitas pengolahan sampah dan keterbatasan teknologi untuk daur ulang.

Kemudian, solusi teknologi tepat guna seperti apa yang bisa menjadi alternatif penanganan permasalahan sampah?.”Bisa melalui eco enzyme, Maggot BSF, ember tumpuk, biogas dll.” Tegas Syamsudduha. Khusus eco enzyme, jika muncul belatung di dalam wadahnya lantaran wadah kurang tertutup, maka solusinya adalah dengan memperbaiki kerapatan wadah atau dijemur dibawah terik matahari. “Tidak ada kadaluwarsanya. Eco enzyme adalah untuk merawat bumi yang sedang sakit, bukan semata karena eco enzyme banyak manfaatnya.” Ujar Syamsudduha.

Workshop yang diselenggarakan di SD MICA itu,  selain sebagai wujud kolaborasi antara PDNA dan PSL DRPM UMSIDA, turut mendukung kegiatan tersebut Lembaga Lingkungan dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo. Dengan antusiasme peserta yang berasal dari PDNA Sidoarjo, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) se-Kabupaten Sidoarjo, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah di lingkungan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Candi, kegiatan workshop ditutup dengan pembuatan eco enzyme bersama2.

Penulis : Noor Fatimah