Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewan lainnya adalah kaya akan leusin dan lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Sedangkan lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Ikan lele merupakan salah satu hasil komuditi masyarakat di sejumlah daerah di wilayah kabupaten Sidoarjo, selain mudah dalam melakukan budidaya juga sangat menjanjikan jika usaha ini dikelola dengan baik. Itulah sebabnya dibanyak tempat di sekitaran kec. Buduran telah banyak berdiri kolam-kolam tepat budidaya ikan lele yang dikelola masyarakat secara mandiri, yang apabila sudah waktu panen akan di konsumsi sendiri dan sebagian lagi dijual di para pengepul untuk di didtribusikan ke sejumlah pedagang kaki lima untuk di jadikan pecel lele. Namun untuk dapat memelihara ikan lele kita membutuhkan bibit lele dengan kualitas baik agar saat dilakukan pemeliharaan ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Adalah bapak handoko pelaku usaha pembibitan mandiri yang berada di desa Sidokepung kec buduran dengan jumlah kolam penyemaian berjumlah 7 kolam dengan 2 kolam indukan menjadikan usaha mandiri yang dikembangkan relatif baik. Namun seiring perjalanan waktu teknologi yang digunakan dalam pembibitan dirasa ketinggalan hal ini dikarenakan proses penyemaian bibit yang dilakukan di kolam-kolam penyemaian menyebabkan banyak bibit yang telah sukses dilakukan pembiakan mengalami stress dan dan tidak sedikit yang mati, sehingga tingkat efektifitas proses penyemaian yang dilakukan kurang efektif dan perlu penerpan teknologi guna menghindari stress pada anakan saat penyemaian. Dari permasalahan tersebut, maka maka belum maksimalnya penerapan teknologi pengelolaan kolam yang dilakukan oleh mitra yaitu pertama mengidentifikasi banyaknya kematian anakan lele hasil penyemaian disebabkan anakan lele tidak memiliki gairah untuk makan yang disebabkan kondisi kolam kekurangan oksigen, kemudian permasalahan ke dua adalah bahwa sirkulasi air kolam tidak dilakukan secara periodik dan terkontrol sehingga air kolam nampak keruh yang menyebabkan tingkat pertumbuhan ikan tidak baik serta sulit tumbuh dan berkembang dan menyebabkan air kolam bau.
Tim pengabdian masyarakat yang di ketuai oleh Hanik Machfudloh, SST., M.Kes yang beranggota Lukman Hudi, SP.,M.MT, Ir. A. Miftakhurrahmat, MP dengan program pengabdian dari hasil identifikasi masalah tersebut diatas telah melakukan inovasi dengan memberikan alat erator beserta perlengkapannya untuk menyelesaikan salah satu permasalah yang ada sebagai akibat dari banyaknya kematian anakan lele dari hasil budidaya yang dilakukan oleh mitra.
Dalam kesempatan Hanik Machfudloh, SST., M.Kes saat melakukan pertemuan dan kunjungan ke mitra atas pasca penyerahan alat aerator yang diberikan kepada mitra adalah salah satu program yang akan diberikan kepada mitra dalam menyelesaikaan permasalahan yang dihadapi oleh mitra.
Sementara handoko selaku pemilik usaha mandiri saat diberikan bantuan menyatakan bahwa upaya tim pengabdian masyarakat yang memberikan aerator adalah upaya mulia ketika masalah yang dihadapi oleh mitra selama ini suit untuk menyelesaikan namun dengan bantuan ini maka kematian anakan lele semakin dapat di tekan sehingga semakin memberikan keuntungan dalam usaha pembibitan anakan lele yang selama ini di lakukan.