
Kegiatan inovatif dan syarat akan makna kembali digelar di TK ‘Aisyiyah 6 Ngingas. Tim pemberdayaan masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) kelompok 29 bersama pihak sekolah berhasil menghadirkan Media Belajar 3 Dimensi (3D) berbentuk Pohon Literasi yang menjadi daya tarik baru bagi anak-anak dalam meningkatkan minat baca. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Agustus 2025, dengan semangat kebersamaan berkembang dan berbagi.
Menciptakan Media Belajar yang Interaktif
Pohon Literasi 3D ini dirancang sebagai media belajar yang tidak hanya indah ketika ada di dalam ruangan belajar, tetapi juga menjadi daya magnet siswa untuk interaktif dalam proses belajar. Dengan desain menyerupai pohon, setiap rantingnya dihiasi kartu literasi, kata-kata, hingga gambar edukatif yang dapat dilepas dan ditempel kembali. Mahasiswa dan dosen UMSIDA terlibat langsung mulai dari proses desain, pembuatan ornamen, hingga penataan di kelas agar anak-anak lebih tertarik untuk belajar sambil bermain – bermain sambil belajar.

Gambar 1 . Pembuatan Pohon Literasi 3Dsebagai media belajar anak.
Kepala TK ‘Aisyiyah 6 Ngingas, Ibu Rahmawati, S.Pd.I, menyampaikan, “Media ini sangat membantu anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan. Mereka jadi lebih aktif mengenal huruf, kata, hingga cerita sederhana melalui Pohon Literasi 3D ini.”
Antusiasme Anak dalam Belajar
Anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka berebut untuk memasang kartu kata di ranting pohon, membaca tulisan sederhana, bahkan bercerita singkat dari gambar yang ditempelkan. Ibu Siti Umroh, S.Pd.I selaku Ketua Majelis PAUD Dasmen PRA, menuturkan, “Alhamdulillah, anak-anak begitu senang. Dengan cara ini, belajar bukan lagi hal yang membosankan, melainkan kegiatan yang ditunggu-tunggu.” Perubahan positif pun mulai terlihat. Guru mencatat bahwa anak-anak kini lebih sering memegang kartu literasi, mengenal huruf, dan bahkan mencoba merangkai kata sederhana. Hal ini menjadi bukti bahwa media interaktif seperti Pohon Literasi 3D efektif menumbuhkan minat belajar sejak dini.

Gambar 2. Suasana pemasangan ornamen Pohon Literasi
Harapan ke Depan
Sekolah dan tim pengabdian masyarakat UMSIDA kelompok 29 berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi serupa. Pohon Literasi 3D diharapkan dapat menjadi contoh media pembelajaran kreatif yang dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lain. Selain itu, kegiatan seperti story telling, membaca bersama, dan permainan edukatif lainnya akan rutin dilakukan agar literasi anak semakin berkembang. “ Harapan besar anak-anak sedini mungkin menikmati dan mencintai proses belajar jika banyak media belajar yang mempermudah anak-anak untuk berproses dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tahu menjedi lebih trampil” imbuh lely Ika Mariyati, M.Psi., Psikolog selaku dosen UMSIDA sekaligus wakil ketua Lembaga Dakwa Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Pohon Literasi 3D ini diharapkan bukan hanya sebagai alat bantu belajar, tetapi juga sarana yang mampu menciptakan suasana belajar menyenangkan sekaligus menanamkan kecintaan anak-anak terhadap dunia literasi.
Penutup
Kolaborasi antara TK ‘Aisyiyah 6 Ngingas dan tim pemberdayaan masyarakat UMSIDA kelompok 29 telah menghasilkan sebuah inovasi pembelajaran yang kreatif dan bermanfaat. Pohon Literasi 3D bukan hanya sekadar media, tetapi juga jembatan yang menghubungkan anak-anak dengan dunia membaca sejak dini. Dengan dukungan guru, orang tua, dan masyarakat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan cinta literasi.
Penulis:
Nur Khasanah