CEGAH & PERANGI DBD! MAHASISWA KKNP 10 UMSIDA GELAR SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DBD DI DESA SUGIHWARAS


Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman di banyak daerah, terutama di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Sebagai langkah preventif, mahasiswa Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menggelar Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan DBD guna meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sugihwaras. Kegiatan ini berlangsung di Ruang PKK Balai Desa Sugihwaras Sabtu (03/02/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai bahaya demam berdarah dengue (DBD) serta langkah-langkah pencegahan dan penanganannya. Sosialisasi ini diikuti oleh perangkat desa, kader kesehatan, serta warga Desa Sugihwaras dari berbagai kalangan, termasuk ibu-ibu PKK, pemuda, dan tokoh masyarakat.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Kelompok KKN-P 10 UMSIDA yang menyampaikan pentingnya sosialisasi ini dalam upaya menekan angka kasus DBD di Desa Sugihwaras. Selanjutnya, Kepala Desa Sugihwaras juga memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-P 10 UMSIDA atas kepeduliannya dalam membantu masyarakat meningkatkan kesadaran terhadap bahaya DBD.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN-P 10 UMSIDA yang telah melakukan riset mengenai kondisi lingkungan Desa Sugihwaras yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Materi yang disampaikan meliputi:
Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, Penyebab dan cara penularan DBD, Gejala yang harus diwaspadai, Pencegahan DBD dengan Metode 5M, serta Penanganan DBD.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dibuka untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk berdiskusi lebih lanjut. Beberapa warga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait kasus DBD di desa dan bertanya mengenai langkah-langkah yang bisa dilakukan jika ada kasus DBD di lingkungan sekitar. Sesi Tanya Jawab dibuka dengan 5 pertanyaan. Salah satu audience menanyakan perihal tentang DBD ”apa saja gejala demam berdarah” Ahmat Muzaki, S.Kep, Ns selaku pemateri menjawab ”hari pertama penderita DBD mengalami demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat celcius, pada tahap ini banyak orang mengira ini hanya demam biasa atau infeksi virus lainnya. Pertanyaan kedua ”apa yang di alami penderita DBD pada saat fase kritis” Ahmat Muzaki, S.Kep, Ns selaku pemateri menjawab ”suhu tubuh penderita DBD turun mendekati normal (seatas 57 derajat celcius), juika tidak di tangani dengan baik fase ini dapat menyebabkan komplikasi dan membutuhkan perawatan khusu di rumah sakit.
Mahasiswa KKN-P 10 UMSIDA juga membagikan flyer edukasi yang berisi informasi singkat mengenai pencegahan dan penanganan DBD. Flyer ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang mudah dipahami oleh masyarakat dan membantu mereka dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan, dan juga membagikan bubuk abate yang diharapkan menjadi salah satu langkah pertama membasmi virus DBD.
Selain sosialisasi, kelompok KKN-P 10 UMSIDA juga menginisiasi gerakan “Bersih Lingkungan, Bebas DBD” dengan mengajak warga untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, terutama membersihkan genangan air dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Warga merasa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memahami tindakan pencegahan yang perlu dilakukan agar terhindar dari DBD.
Acara ditutup dengan pesan dari Kepala Desa Sugihwaras yang berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lebih luas. Ia juga mengajak warga untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat agar Desa Sugihwaras terbebas dari DBD.
”dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan agar warga dapat berkomitmen secara aktif dalam pencegahan penyakit DBD ini kami minta untuk warga selalu menjaga kebersihan lingkungan, tidak membiarkan genangan air di sekitar rumah apa lagi galon yang di gunakan untuk menampung air selalu tertutup, dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam upaya menekan angka kasus DBD di desa Sugihwaras.” harap Aji dwi laksana sebagai salah satu maasiswa KKN-P 10 UMSIDA.