
Umsida.ac.id. – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan dari kelompok 5 (KKN-P5) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan dari salah satu Program Kerja nya yakni Demonstrasi Memasak Puding Wortel di Desa Jagul, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Sebuah kegiatan inovatif yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat telah digelar di Gedung Serbaguna Desa Jagul. Demonstrasi memasak camilan sehat berupa puding wortel ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari masyarakat sekitar Desa Jagul dimana terdiri dari lansia dan balita, serta didukung oleh beberapa bidan yang dibantu oleh komunitas Posyandu Remaja , dan Mahasiswa KKN-P5 Umsida.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi. Mahasiswa KKN-P5 yang menjadi penyelenggara acara memperkenalkan puding wortel sebagai camilan bernutrisi yang mudah dibuat di rumah.
Proses Pembuatan dan Manfaat Nutrisi Puding Wortel
Dalam demonstrasi memasak, peserta diajarkan cara membuat puding wortel menggunakan bahan sederhana namun kaya manfaat. Wortel yang dihaluskan dicampur dengan agar-agar, madu, susu UHT, dan santan, lalu dimasak hingga mendidih sebelum didinginkan dalam cetakan.
“Selain rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut, puding wortel ini juga kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, terutama bagi balita dan lansia. Selain itu, serat dalam wortel juga membantu pencernaan,” ujar salah satu Mahasiswa KKN-P5.
Selain vitamin A, puding wortel juga mengandung vitamin C dari madu yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta kalsium dari susu yang penting untuk kesehatan tulang.
Antusiasme Peserta dan Tanggapan Tenaga Kesehatan
Para peserta yang hadir tampak antusias mengikuti proses pembuatan dan mencicipi hasilnya. Banyak di antara mereka yang baru mengetahui bahwa wortel bisa diolah menjadi puding yang lezat dan bernutrisi.
“Saya tidak menyangka kalau wortel bisa dijadikan puding yang lembut dan manis alami. Biasanya saya hanya memasaknya sebagai sayur, tetapi ini bisa jadi camilan sehat untuk cucu saya di rumah,” ungkap seorang nenek peserta kegiatan.
Adapula salah satu dari peserta Posyandu yang memberikan tanggapan mengenai ketertarikannya untuk mengembangkannya menjadi usaha kecil-kecilan, “Saya baru tau kalo wortel bisa dibuat puding, dan tertarik ingin mencoba menjualnya di sekolah dasar, ide yang menarik karena selain enak pudding wortel juga bisa jadi camilan sehat buat anak-anak”, ujar Ibu Warti salah satu peserta Posyandu di Desa Jagul.
Bidan desa, Bu Lilik, menyambut baik kegiatan ini dan berharap inovasi seperti ini dapat terus diperkenalkan kepada masyarakat. “Balita dan lansia membutuhkan asupan gizi yang cukup, dan kegiatan seperti ini membantu memberikan alternatif camilan sehat. Kami akan menyarankan para ibu untuk mencoba resep ini di rumah,” katanya.
Sementara itu, Bu Eka, salah satu kader posyandu, juga mengapresiasi kegiatan ini. “Kami dari Posyandu sangat mendukung inovasi makanan sehat seperti ini. Makanan olahan sering kali mengandung gula tinggi yang tidak baik untuk kesehatan, sedangkan puding wortel ini adalah alternatif yang lebih baik,” ujarnya.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Pencerahan Kelompok 5 berharap agar masyarakat, khususnya ibu-ibu, lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan sehat di rumah. Mereka juga mengajak para kader posyandu dan bidan desa untuk terus menyebarkan informasi tentang pentingnya pola makan sehat.
“Semoga kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi bisa terus berlanjut di posyandu maupun di komunitas desa agar lebih banyak orang yang mendapatkan manfaatnya,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta, diharapkan puding wortel bisa menjadi salah satu camilan favorit yang sehat dan bergizi bagi masyarakat Desa Jagul, terutama bagi lansia dan balita yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan mereka.