Dua Alumni Umsida Ini Bagikan Kiat Sukses Jadi Content Creator

 

Siapa yang tidak kenal dengan Ria Ricis atau Atta Hallilintar, dua nama tenar saat ini yang dibesarkan namanya oleh media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, dan media sosial lainnya. Banyak juga nama tenar lain yang dulunya bukan siapa-siapa tapi melambung namanya berkat sukses di dunia media sosial.Dengan melihat peluang yang sangat menjanjikan tersebut, Tim Pengabdian Pada Masyarakat “Content Creator” Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menyelenggarakan Webinar dengan tema “Content Creator : Peluang, Strategi, dan Etika di Masa New Normal”. Acara terselenggara pada Hari Jumat tanggal 04-12-2020 dengan media zoom. Pembicara pada webinar tersebut adalah Dr. Sigit Hermawan, SE., M.Si., CIQaR selaku ketua Tim Abdimas, Ainur Rochmaniah, S.Sos., M.Si selaku anggota Tim Abdimas, Irena Yuansa Putri, S.Kom (Food Vlogger pemilik IG gallery kuliner sidoarjo), Endra Wahyu Ningdiyah, S.Ak (Beauty Influencer pemilik IG ayu.ewn) dan dimoderatori oleh M Yani, SE., MM selaku anggota Tim Abdimas. Peserta yang terdiri dari alumni FBHIS dan mahasiswa sebanyak 388 baik yang jointed via zoom dan youtube Umsida1912 sangat antusias mengikuti acara tersebut. Acara webinar ini sebagai implementasi pelaksanaan abdimas internal Umsida tahun 2020/2021.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Sigit Hermawan tentang peluang besar sebagai content creator di era seperti ini. Mahasiswa dan alumni harus dapat menangkap peluang tersebut dan benar-benar dapat menapaki profesi content creator. “Jadi rugi kalau mahasiswa dan alumni tidak dapat memanfaatkan smartphone yang kita miliki. Hampir tiap saat kita tidak dapat lepas dari HP yang kita miliki. Mulai bangun yang dicari pertama HP, sampai mau tidur juga pegang HP. Maka ayolah manfaatkan perangkat yang ada ini untuk kemanfaatan yang lain. Mahasiswa dan alumni UMSIDA jangan hanya jadi penonton, ayo jadilah pemain sebagai content creator” pungkas Sigit memotivasi para peserta.

Selanjutnya Ainur Rochmaniah memberikan materi tentang etika komunikasi media sosial. Menurut Ainur, yang juga dosen Ilmu Komunikasi Umsida, ada 12 etika yang harus diketahui oleh pelaku media sosial. Beberapa diantaranya adalah bahasa santun, no kata-kata kasar, provokatif, porno, SARA, no Hoax atau kata-kata bohong, tidak bertengkar di media sosial dan lainnya. “Jadi kalau Nanti sudah terkenal dan memiliki banyak followers tolong dijaga etikanya apalagi mahasiswa atau alumni Umsida harus tetap menjaga etika, norma, dan agama” pesan Ainur mengakhiri sesi webinarnya.

Sesi pemaparan yang seru adalah sesi dua content creator alumni Umsida, yakni Endra Wahyu Ningdiyah atau Ayu EWN dan Irena Yuansa Putri atau pemilik IG gallerykulinersidoarjo. Ayu EWN memaparkan bahwa sebagai content creator ini dilakukan tanpa sengaja karena dulunya suka sama alat-alat make up. Trus mencoba untuk pribadi dan diupload di IG-nya. Ternyata teman-temannya merespon positif. “Ya dulu gak sengaja gitu. Suka nyoba make up, kayak bedak, lipstick trus saya  upload di IG, banyak yang komentar dan suka. Akhirnya keterusan sampai punya followers banyak. Ya udah akhirnya keterusan sampai sekarang, banyak yang endorse ya alhamdulillah” ujar alumni prodi Akuntansi dengan followers IG sebanyak 35 K. Menurut Ayu EWN, kiat sukses untuk jadi content creator adalah sering-seringlah membuat content dan membagikannya. “Jadi misalnya ada produk kecantikan baru, bedak gitu ya maka segeralah dicoba dan dishare ke medsos kita. Biar follower kita gak bosen dan tahu kalau ada produk baru” pungkasnya menjawab pertanyaan peserta webinar.

Sementara itu Irena memaparkan tentang perjalanannya sebagai food vlogger dengan nama IG gallerykulinersidoarjo. Menurutnya memang dulu tahun 2016 dia dan teman-temannya sengaja membuat IG tersebut dan ingin membagi foto-foto atau video makanan. Selanjutnya timnya awalnya dua kelompok itu berbagi tugas dan kalau sudah dapat dishare di IG. “Alhamdulillah sampai saat ini responnya bagus ya, sekarang followers IG saya sudah 45 K” ujarnya bangga. Disinggung kiat sukses sebagai content creator, menurutnya harus kreatif bikin content dan kalau bisa kita jadi yang pertama mempromosikan kuliner tersebut. “Jadi kita juga harus hunting tempat makanan yang belum pernah direview sama orang lain. Dan tak kalah pentingnya manfaatkan hastag sebaik mungkin dan sebanyak-banyaknya biar medsos kita ini mudah dikenali” ungkap alumni teknik informatika Umsida tahun 2014 ini mengakhiri sesi tanya jawab di webinar (wit)

 

 

Leave a Reply