drpm.umsida.ac.id – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 33, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) membuat inovasi pengembangan digitalisasi marketing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pentol di Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo, Jum’at (11/02). Tujuan kegiatan inovasi ini tentu meningkatkan perekonomian warga Ngingas dalam bidang UMKM pentol. Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 33, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) membuat inovasi pengembangan digitalisasi marketing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pentol di Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo, Jum’at (11/02). Tujuan kegiatan inovasi ini tentu meningkatkan perekonomian warga Ngingas dalam bidang UMKM pentol.
Sebut saja Dana, ia adalah pemilik UMKM pentol yang sudah berdiri sejak tahun 2019 silam. Dana mengungkapkan beberapa kendala yang sering dialami pada usahanya. “Salah satunya adalah pandemi. Pandemi ini mempengaruhi usahanya karena mengakibatkan berkurangnya pembeli sehingga masih banyak sisa pentol yang belum terjual, ” ungkapnya.
Selain kendala pandemi, Dana juga mengalami kesulitan dalam pemasaran produk secara online karena beliau mengatakan jika kurang mengetahui tentang strategi pemasaran online yang baik dan progresif. Lewat kendala ini, tim KKN-P 33 memiliki inisiatif untuk membantu sekaligus memanfaatkan teknologi guna mendukung pemasaran UMKM mitra Pentol.
Bantuan yang diberikan tim KKN-P 33 yaitu berupa teknologi digital marketing, melalui internet seperti E-Commerce dan media sosial. Penggunaan aplikasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan penjualan serta penghasilan yang akan diperoleh UMKM Mitra Pentol Desa Ngingas Waru.
Tim KKN-P 33 juga berupaya memberikan strategi yang akan diterapkan dalam melaksanakan konsep digitalisasi marketing. “Strategi yang dilakukan yakni dengan membuat akun Go-Food dan Instagram khusus untuk memasarkan produk tersebut,” ujar Annisa, salah satu anggota KKN-P 33.
Selanjutnya, tim KKN-P 33 mendesain tampilan produk yang menarik untuk diunggah di Instagram dan Go-Food. Terakhir, langkah promosi dengan mempromosikan hasil desain produk pada akun Instagram yang berguna memperluas jangkauan serta meningkatkan daya jual.
Tak lupa, tim KKN-P 33 juga memberikan deskripsi produk secara lengkap dan jelas, seperti harga, alamat, menu, nomor whatsapp, dan sebagainya. Hal ini guna memudahkan pemesanan produk online, tak lupa juga tim KKN-P 33 mencantumkan link whatsapp di bio instagram.
Dengan adanya program digitalisasi marketing, tim KKN-P 33 berharap dapat membantu Dana selaku pengusaha pentol dalam meningkatkan penjualan produk makanan yang sudah lama diproduksi dan menjadi UMKM yang lebih berkembang dan maju.
Penulis : Annisa Nur Aini
Edit : Angelia Firdaus