drpm.umsida.ac.id.-Desa Sumorame terletak di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, memiliki luas wilayah 113,960. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Gelam dan Sugihwaras di sebelah Utara, Desa Boro di Sebelah Selatan , Desa Karang Tanjung di sebelah barat dan Desa Ngampelsari di sebelah Timur. Secara umum dikategorikan menjadi dua kawasan, kawasan utara didominasi oleh warga desa asli Sumorame yang bermata pencaharian petani, pegawai kantor atau pabrik, peternak, dan sektor lain. sedangkan diwilayah selatan didominasi kawasan perumahan yang 90% dihuni oleh warga pendatang. Desa Sumorame terdiri dari 2 dusun, dengan 43 RT dan 17 RW.
Warga Desa RW X1 mmemiliki kelompok tambulampot yang memiliki program pemanfaatan lahan kosong dan sempir di lingkungan RW, beberapa tanaman yang dibudidaykan dalam pot misalnya tanaman buah dan asman toga. Beberapa jenis asman toga yang dibudidayakan di taman asman toga adalah bunga telang dan belimbing wuluh.
Pada suatu kesempatan di Mei 2025, terjalin kolaborasi apik antara Pusat Studi Pangan dan Perikanan (PSPP) DRPM UMSIDA dengan Dosen Teknologi Pangan dan Agroteknologi dengan melakukan pemberdayaan pengolahan bunga telang salah satunya adalahh es krim bunga telang dan selai bunga telang. Giat ini dilakukan oleh Ibu Rahmah Utami dari PSPP, Ibu Profesor Andriani Eko Prihatiningrum dari Prodi Agroteknologi dan Bapak Lukman Hudi dari prodi Teknologi Pangan.
Bunga Telang Bunga Telang adalah bunga berwarna ungu dengan sejuta manfaat fungsional. Tanaman merambat ini dibudidayakan di Taman Asman toga bahkan di Pekarangan warga desa RW 12. Pigmen alami yang terkandung dalam bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada makanan dan minuman. Gambar bunga telang dapat dilihat pada Gambar 1. Akan tetapi warga belum memahami manfaat kesehatan dan diversifikasi dan olahan yang dapat dikembangkan pada bunga telang.

Es Krim Bunga Telang Es krim adalah makanan manis yang disukai semua kalanan usia, baik balita, anak sekolah hingga orang dewasa. Saat ini es krim yang ada dipasaran umumnya menggunakan pewarna sintesis untuk memberikan kesan menarik bagi konsumen. Bunga telang selain digunakan sebagai pewarna juga memberikan manfaat sebagai makanan probiotik. Bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh misalnya gula pasir, stabilizer, susu segar. Proses pembuatan es krim bunga telang tidak menggunakan pewarna makanan tetapi menggunakan ekstrak bunga telang sehingga produk yang dihasilkan menghasilkan warna ungu yang cantik. Gambar Es krim bunga telang dapat dilihat pada Gambar 2.

“ Es krim bunga telang akan sangat nikmat apabila dikonsumsi dengan selai bunga telang” Kata Profesor Andriani Eko Prihatiningrum. Selai bunga telang yang ditambahkan pada es krim juga buatan beliau, sehingga mampu memaksimalkan penggunaan bunga telang yang kaya manfaat.
Gayung bersambut, Ibu Lailatus soraya pun menambahkan bahwa beliau pernah membuat es krim sebelumnya dan akan terasa lebih lembut apabila ditambahkan tepung maizena. Beliau juga berharap pendampingan ini tidak berhenti saat ini dan dapat dilanjutkan untuk komoditas lain yang sangat memberikan manfaat bagi warga desa Sumorame khususnya RW XI
Blimbing Wuluh Blimgbing wuluh atau averrhoa bilimbi salah satu tanaman yang ditanam di taman asman toga sumorame, selain itu di pekarangan rumah warga perumahan banyak ditemukan tanaman berkambium ini. Tanaman yang memiliki buah bewarna hijau kekuningan memiliki komposisi kimia sebagai berikut nilai energi total yang rendah (25,36 kkal 100 g-1). Buah ini juga menunjukkan kandungan serat pangan yang rendah (0,62 g 100 g-1), total vitamin E (17,62 µg 100 g-1 ), total karotenoid (0,32 g 100 g-1), dan kandungan vitamin C, seng, tembaga, zat besi yang tinggi, mangan, molibdenum, dan krom. selain itu bilimbi dikenal sebagai agen antibakteri, tinggti vitamin C dan kaya antioksidan. Gambar bilimbi dapat dilihat pada Gambar 3.

Blimbing saat ini hanya dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari misalnya untuk sayur asem, asem-asem bandeng atau olahan yang memiliki umur simpan pendek, sehingga perlu dilakukan diversifikasi olahan produk misalnya selai, minuman, sambal bahkan jelli. Pengabadian yang dilakukan adalah melakukan pendampingan diversifikasi produk turunan bilimbi sehingga dapat diolah dan dipasarkan oleh ibu-ibu bahkan dapat dijadikan icon desa Sumorame.
Nastar Belimbing wuluh Nastar adalah kue kering yang selalu ada di meja saat hari raya idul fitri. Umumnya filler atau isian yang digunakan pada nastas adalah selai dari nanas. Rima Azara menyatakan bahwa “bilimbi dapat digunakan sebagai selai, selai dapat dimanfaatkan tidak hanya di nastar tetapi juga dapat dikonsumsi dengan roti atau dengan pendaping lainya”. Gambar nastar belimbing wuluh dapat dilihat pada Gambar 4.

Pembuatan selai bilimbi memanfaatkan buah bilimbi yang matang dan setengah matang. Penambahan buah bilimbi matanga digunakan untuk mengurangi rasa sepat yang ada pada khas bilimbing wuluh. Gula yang ditambahkan pada pembuatan selai minim 50% dari berat bilimbi yang digunakan.
Ibu Mami salah satu pesreta pendampingan yang hadir mengatatan bahwa, “ saya baru tahu kalau belimbing wuluh dapat diolah menjadi selai, dan setelah saya coba hasil selai sangat sesuai dan cocok dengan selera saya, rasa manis dan rasa khas belimbing wuluh bersinergi dengan baik.”
Antusias dan Tindak Lanjut
Pendampingan ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi,masyarakat serta aparat pemerintah sehingga dapat membangun kerjasama yang berkelanjutan. Program ini selain memberikan edukasi teknis, tetapi dapat diinisiasikan dengan bentuk pendampingan jarak jauh bagi warga. Rahmah Utami dari PSPP DRPM UMSIDA mengutarakan bahwa “Diversifikasi produk baik belimbing wuluh dan bunga telang menjadi awal kolaborasi UMSIDA dengan warga Sumorame Candi, besar harapan kami dapat mendampingi ibu penggiat Asman Toga hingga menelurkan sebuah produk khas yang bahan bakunya berasal dari taman toga. serta nantinya ada pelaku UMKM yang awalnya belum memiliki legalitas usaha tetapi setelah didampingi dari UMSIDA akhirnya memperoleh legalitas usaha bahkan hingga sertifikasi halal.” Dokumentasi saat pendampingan bunga telang dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan giat pendampingan belimbing wuluh dapat dilihat pada Gambar 6.

Giat Kegiatan kali ini juga didampingi oleh Wakil ketua RW dan Ibu Lurah. Ibu lurah mengikuti kegiatan pendampingan dari awal hingga akhir, walaupun pagi ini sumorame diguyur hujan dari pagi. Ibu lurah mengatakan bahwa sanya kolaborasi ini diperlukan sehingga diversifikasi produk yang dimilki ibu PKK dan Asman Toga di Sumorame semakin beragam, dan dapat dipamerkan pada kegiatan Kecamatan yang akan dilakukan di Desa Sumorame. Antusias peserta yang hadir dalam pelatihan, pendampingan dan ikut berdiskusi tentang produk turunan belimbing wuluh. Salah satu harpaan yang diinginkan kelanjutan kegiatan ini yaitu pengemasan produk, hingga perijinan dan pemasaran produk hasil diversifikasi tanaman asman toga yang ada.

Penulis : R.Utami