FKDM Jawa Timur Ajak Umsida jadi salah satu Narasumber FGD Buat Policy Paper Deteksi Dini Kerawanan Sosial

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jawa Timur menggelar Focus Grup Discussion (FGD)  penyusunan policy paper bersama beberapa LP2M Perguruan Tinggi di Jawa Timur dengan tema Deteksi dini kerawanan sosial dalam mengawal transisi kepemimpinan nasional yang demokratis dan bermanfaat. Acara berlangsung di Hall Room Hotel Swiss bellin Jl Tunjungan Surabaya kamis (10/10/2024).

Kegiatan ini diadakan untuk menggali lebih dalam mengenai potensi kerawanan sosial dalam agenda terdekat pemilukada 2024. Dan mengawal transisi kepemimpinan nasional yang demokratis. Acara yang diikuti oleh LP2M Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Jawa Timur. Yang turut menghadirkan Hendra Sukmana, M.KP Selaku Sekretaris Pusat Studi Kebijakan Publik dan Media Universitas Muhammadiyah Sidoarjo salah satu sebagai Narasumber.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Provinsi Jawa Timur Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip., SEA., M.Phil., Ph.D dalam sambutan dan penyampaian materinya menjelaskan. “Sebelumnya kegiatan ini melibatkan FKDM kabupaten/Kota dalam pembuatan policy brief dan policy paper untuk merekomendasikan kepada Gubernur Jawa Timur. Namun pada kesempatan ini kita berkolaborasi dengan beberapa LP2M baik PTS dan PTN di wilayah Jawa Timur. Dengan basis riset dan data yang dimiliki oleh perguruan tinggi rekomendasi berupa policy brief dan policy paper nantinya lebih akurat dan mendalam harapannya kegiatan ini menjadi awal sebuah kerjasama antara FKDM Jatim dan Perguruan Tinggi”. Pungkasnya

“Pilkada serentak tahun 2024 ini, ditandai dengan maraknya kampanye hitam terutama di wilayah yang terdiri dari 2 paslon. Contohnya Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dll. Tingkat ekspos kampanye hitamnya dimedia sosial lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang mempunyai lebih dari 2 paslon. Kampanye hitam saat ini merebak di platform media sosial tiktok, youtube, facebook dll. Hal ini menyebabkan polarisasi terjadi hampir mirip dengan yang ada di pilpres 2014 dan 2019. Dampaknya akan menimbulkan kerawanan sosial bisa jadi konflik sosial” Ujar Hendra

Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip., SEA., M.Phil., Ph.D mengungkapkan bawasannya “potensi kerawanan sosial masing-masing wilayah di Jawa Timur berbeda antara satu dengan lainnya contohnya penanganan konflik pemilihan umum di wilayah madura berbeda dengan di Sidoarjo atau di Pasuruan. Karena faktor adat, budaya, dll. Sorotan setiap pileg dan pilpres selalu di wilayah madura. Meskipun secara nasional wilayah Jawa Timur dalam menghadapi pemilu baik pileg, pilpres dan pilkada dapat terkondisikan dengan baik dengan Tingkat kerawanan yang minim” Pungkas pria yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Dalam Diskusi kali ini, Hendra menjelaskan bahwa “forum kali ini harus lebih fokus pada peran Tri Dharma Perguruan Tinggi Pendidikan, penelitian dan pengajaran. Dalam hal ini penelitian FKDM harus merekomendasikan kepada Gubernur Jatim agar BRIDA Jatim bisa melakukan Kerjasama riset dengan beberapa LP2M PTN dan PTS di Jatim tentang kerawanan sosial. Terutama dalam hal ini dibagi dibeberapa cluster contoh Madura Raya, Malang Raya, Surabaya Raya, Mataraman dll dengan hasil riset kolaborasi PTN dan PTS nantinya Pemprov Jatim bisa mendeteksi potensi daerah rawan konflik sehingga bisa diatasi lebih dini. Semua ingin pilkada yang damai aman dan menghasilkan pemimpin yang amanah”. Tutupnya

Penulis : Hendra Sukmana