Gabungan Antara Ilmu Pertanian Dan Teknologi, KKN-P 53 Berikan Inovasi Hidroponik Sistem Otomatis Berbasis Online

Tim Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ciptakan inovasi baru berupa alat hidroponik yang berbasis online dan mampu mengendalikan kadar air secara otomatis di Desa Modong, Kecamatan Tulangan, Selasa (23/3).

Untuk itu tim KKN-P 53 menciptakan otomatis sistem hidroponik NFT merupakan suatu hal yang memiliki keunggulan dalam penggunaan daya. Menurut salah satu Tim KKN-P Umsida, Bima mengatakan bahwa sirkulisasi dihidroponik dapat diatur secara online, sehingga hidroponik tersebut menyala pada saat tertentu saja, “Di sini sistem aliran air nya menggunakan dua tandon, dari bawah dipompa ke atas. Sehingga ketika tandon atas sudah penuh secara otomatis pompa akan mati dan sistem dapat bekerja tanpa menarik daya listrik,” ucapnya.

Bima menambahkan pembuatan alat ini berawal dari melihat bahwa menanam dengan sistem hidroponik telah lama dikenal sebagai solusi penanaman pada lahan sempit, “Sayangnya selama ini untuk menanam hidroponik, menggunakan daya listrik yang cukup banyak dalam mensirkulisasikan hidroponik tersebut. Hidroponik sendiri dapat meminimalisir tempat yang dimana sekarang lahan-lahan semakin sempit dengan pembangunan-pembangunan seperti: gedung, rumah dan lain-lainnya. Maka kami mencoba menciptakan alat tersebut untuk mensirkulasikan tanpa daya listrik cukup banyak yaitu berbentuk online,” tambahnya.

Koordinasi Desa, Mamat mengatakan untuk proses penyiramannya dapat diatur dalam kurun waktu tertentu, bisa saja 6 jam sekali atau bisa lebih, sehingga tanaman mendapatkan asupan yang cukup, “Dengan sistem yang otomatis seperti ini, maka hidroponik akan membutuhkan internet untuk bisa mengontrol kadar air dengan hanya menggunakan HP yang sudah terinstal aplikasi pendukung sistem ini,” ucapnya.

Menurut mamat bahwa sistem seperti ini sangatlah cocok dengan kondisi masyarakat yang khusunya berada di dalam perkotaan atau sibuk dengan suatu pekerjaan yang terkadang dapat lupa untuk menyirami tanaman mereka.

Sehingga mamat berharap bahwa masyarakat bisa mengoperasionalkan sistem tersebut dengan baik, “Untuk pembuatan alat ini beserta sistemnya dapat membuat pihak desa bisa meneruskan hidroponik berbasis online dengan keunggulan-keunggulannya meskipun tim KKN sudah tidak berada di sana,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Firmanda Amrullah
Editor : Asita Salsabilla Maharani

Leave a Reply