Gerakan Ramah Lingkungan: Siswa SDN Sumbersuko 1 dan SDN Sumbersuko 2 Pasuruan Dapatkan Keterampilan Membuat Pot Gantung


drpm.umsida.ac.id – Siswa SDN Sumbersuko 1 dan SDN Sumbersuko 2 Pasuruan mengambil bagian dalam kegiatan kreatif pada hari Jumat (31/01/2025) dan Sabtu (01/02/2025) dengan tujuan meningkatkan kesadaran permasalahan sampah plastik di lingkungan disekitar dan keterampilan membuat kerajinan pot gantung dari bahan daur ulang botol bekas. Kegiatan ini dilaksanakan dihalaman sekolah yang diikuti puluhan siswa yang ada disekolah tersebut.
Kegiatan pembuatan pot gantung ini adalah upaya yang luar biasa karena mengajarkan tentang mendaur ulang barang bekas untuk memiliki nilai guna dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dalam menciptakan pruduk ramah lingkungan. Penggunakan botol bekas, yang biasanya dianggap limbah, siswa belajar bagaimana mengubah barang yang tidak terpakai menjadi produk yang indah dan bermanfaat.
Menurut Ibu Sri, yang juga merupakan Kepala Sekolah, kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan lingkungan sekolah. SDN Sumbersuko 1 dan SDN Sumbersuko 2 adalah sekolah adiwiyata, yang berarti mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan berkelanjutan. “Kami ingin siswa memahami pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dengan kreativitas. Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam pelestarian lingkungan,” kata Ibu Sri.
Membuat pot gantung dari botol bekas, mereka belajar untuk tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membuat barang yang berguna. Siswa tidak hanya memperoleh keterampilan baru melalui kegiatan seperti ini, tetapi mereka juga belajar lebih banyak tentang pentingnya mempertahankan Bumi.
Selama kegiatan berlangsung, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memfasilitasi interaksi dan kolaborasi. Mereka diajarkan langkah-langkah pembuatan pot gantung secara sistematis. Proses dimulai dengan membersihkan botol bekas, lalu siswa diajarkan cara memotong dan menghias botol tersebut dengan cat. “Saya sangat senang bisa membuat pot gantung ini. Selain belajar, saya bisa berkreasi dengan teman-teman,” kata Abizar, salah satu siswa yang antusias dengan kegiatan tersebut.
Melihat semangat siswa saat berkreasi, Ibu Sri menambahkan, “Kreativitas adalah kunci untuk menemukan solusi terhadap masalah lingkungan. Kami ingin siswa tidak hanya berpikir tentang bagaimana mengurangi limbah, tetapi juga memikirkan cara untuk memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar mereka.”


Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan yang luar biasa dari orang tua. Ibu Siti, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan rasa bangganya atas kegiatan ini. “Saya sangat mendukung kegiatan ini. Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan anak-anak tentang daur ulang dan menjaga lingkungan sejak dini. Saya berharap lebih banyak sekolah yang melakukan hal serupa,” ujarnya.
Keterlibatan orang tua dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga masyarakat luas. Dukungan dari orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa, di mana mereka merasa didorong untuk belajar dan berinovasi.
Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan siswa SDN Sumbersuko 1 dann SDN Sumbersuko 2 dapat terus mengembangkan keterampilan mereka dalam kerajinan tangan dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Ibu Sri berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan kegiatan serupa. “Kami ingin inisiatif ini bukan hanya berhenti di sini, tetapi menjadi awal dari program-program lainnya yang lebih besar dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kegiatan pembuatan pot gantung dari botol bekas ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan inovasi, siswa diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan yang positif di masyarakat. “Kegiatan ini bikin kami mengerti bahwa kita bisa membantu lingkungan, walaupun dari hal-hal kecil,” kata salah satu siswa lainnya.
Melalui kegiatan ini, SDN Sumbersuko 1 dan SDN Sumbersuko 2 Pasuruan menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan mendidik. Dengan melibatkan siswa dalam proyek daur ulang seperti pembuatan pot gantung, sekolah tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membentuk karakter siswa yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk mengambil langkah-langkah serupa dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Penulis: Fadiyah Faiz