Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa KKN-P 59 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menciptakan puding kelor dan puding jagung sebagai alternatif camilan bergizi dalam rangka pencegahan stunting di desa Lebakjabung, kecamatan Jatirejo, kabupaten Mojokerto. Inovasi ini diperkenalkan dalam kegiatan Posyandu, yang dihadiri oleh kader posyandu, bidan desa, serta ibu-ibu yang memiliki balita, pada Rabu (12/02/2025).
Puding Kelor dan Jagung Sebagai Camilan Bergizi untuk Anak
Mahasiswa KKNP 59 Umsida berinovasi dengan menciptakan dua varian puding sehat, yaitu puding kelor dan puding jagung. Kedua bahan utama tersebut dipilih karena memiliki kandungan gizi tinggi, yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak serta mencegah stunting.
- Puding kelor kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin A, yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang serta meningkatkan sistem imun anak.
- Puding jagung mengandung serat, karbohidrat, dan vitamin B, yang membantu perkembangan otak serta daya tahan tubuh anak.
Menurut Gyta Rachma Fauziah, selaku divisi kesehatan penyelenggara program pencegahan stunting, kegiatan ini bertujuan memberikan solusi makanan yang mudah dibuat, terjangkau, serta digemari anak-anak.
“Kami ingin memberikan alternatif makanan bergizi yang bisa dibuat dengan bahan sederhana, murah, tetapi tetap kaya manfaat untuk kesehatan balita. Puding kelor dan puding jagung bisa menjadi camilan sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka,” ujarnya.
Dengan bentuk yang lembut dan rasa manis alami, puding ini lebih disukai anak-anak sehingga mempermudah orang tua dalam memberikan makanan sehat kepada buah hati mereka.
Demonstrasi Pembuatan Puding dan Kandungan Gizinya

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN-P 59 Umsida melakukan demonstrasi pembuatan puding, mulai dari pemilihan bahan hingga proses memasaknya. Berikut resep dan langkah-langkah pembuatan puding kelor dan puding jagung:
Bahan Puding Kelor
- Daun kelor
- Agar-agar
- Santan kara
- Daun pandan
- Susu kental manis
- Gula
- Air
Cara Membuat:
- Cuci bersih daun kelor lalu blender hingga halus.
- Campurkan susu, gula, dan agar-agar ke dalam panci, panaskan hingga mendidih.
- Tambahkan ekstrak daun kelor dan daun pandan, aduk rata.
- Tuang ke dalam cetakan dan diamkan hingga mengeras.
Bahan Puding Jagung
- Jagung manis
- Agar-agar
- Santan kara
- Daun pandan
- Susu kental manis
- Gula
- Air
Cara Membuat:
- Blender jagung manis dengan sedikit air hingga halus.
- Campurkan susu, gula, agar-agar, dan pandan ke dalam panci, panaskan hingga mendidih.
- Aduk rata, lalu tuang ke dalam cetakan dan biarkan mengeras.
Setelah puding siap, para peserta diajak mencicipi hasilnya. Banyak ibu-ibu yang mengaku terkejut dengan rasa puding kelor yang ternyata lezat.
“Awalnya saya pikir daun kelor hanya bisa dibuat sayur, ternyata bisa jadi puding yang enak. Ini bisa jadi camilan sehat untuk anak saya,” ujar Sari (31), salah satu peserta posyandu.
Harapan Mahasiswa dan Masyarakat untuk Pencegahan Stunting
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan ibu-ibu di desa Lebakjabung semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat untuk anak-anak mereka. Mahasiswa KKN-P 59 Umsida berharap inovasi ini bisa diterapkan sebagai camilan sehat di rumah dan dapat membantu mengatasi masalah stunting di lingkungan sekitar.
Menurut Shobakhut Tohirin, selaku Ketua KKN-P 59 Umsida, inovasi ini merupakan langkah awal dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap inovasi ini bisa diterapkan di berbagai tempat dan menjadi solusi bagi orang tua dalam memberikan asupan gizi seimbang kepada anak-anak mereka. Dengan camilan sehat seperti puding kelor dan puding jagung, kita bisa berkontribusi dalam mencegah stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat,” tuturnya.
Dengan semangat kebersamaan, mahasiswa KKN-P 59 Umsida dan masyarakat desa Lebakjabung terus melakukan inovasi pangan sehat sebagai upaya mencegah stunting. Diharapkan kegiatan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam menciptakan solusi sederhana namun berdampak besar bagi kesehatan anak-anak Indonesia.
Penulis: Anisa’ Fadilatus Sa’diah