KKN-P 6 Umsida Selenggarakan Seminar Psikoedukasi

Mahasiswa KKNP 06 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kegiatan psikoedukasi dalam bidang kesehatan dengan tema “Pentingnya Memahami Identitas Diri dengan Kesehatan Mental serta Membangun Hubungan Sosial” di SMK Canda Bhirawa Pare, Kediri, Kamis, (06/02/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Nibras A. Gunanjar, S.Psi., M.Psi., Psikolog, CH., CHt., CP.NLP., yang merupakan psikolog profesional dari UMSIDA.
Memahami Identitas Diri Sejak Dini

Dalam sesi psikoedukasi ini, para siswa diajak untuk melakukan eksplorasi mendalam tentang identitas diri mereka melalui berbagai pertanyaan reflektif. Dimulai dari hal-hal sederhana seperti mengidentifikasi warna kesukaan, makanan favorit, cita-cita, hingga hobi, para peserta didorong untuk mengenali diri mereka lebih dalam.
“Pemahaman identitas diri merupakan fondasi penting dalam pembentukan kesehatan mental remaja,” ungkap Nibras saat membuka sesi. Beliau menekankan bahwa siswa perlu memahami berbagai aspek diri mereka, mulai dari karakteristik pribadi, usia, jenis kelamin, latar belakang suku, hingga keyakinan agama yang dianut.
Seminar ini juga membahas tentang ciri-ciri seseorang yang telah mencapai identitas diri yang stabil. Beberapa indikator yang disampaikan meliputi kepercayaan diri yang tinggi, pemahaman akan peran dalam masyarakat, kemampuan mengambil keputusan, kesadaran akan kelebihan dan kekurangan diri, serta kepekaan terhadap situasi di sekitar.
Dalam presentasinya, Nibras memberikan contoh inspiratif melalui berbagai tokoh yang telah menemukan identitas diri mereka, termasuk atlet basket, youtuber, dan penyandang disabilitas yang telah mencapai prestasi gemilang. Contoh-contoh ini memberikan perspektif nyata kepada para siswa bahwa identitas diri yang kuat dapat mendorong seseorang mencapai potensi maksimalnya.
Sesi interaktif juga mencakup diskusi tentang preferensi personal, di mana siswa diajak untuk mengidentifikasi hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai, apa yang mereka anggap penting, apa yang membuat mereka bangga, apa yang terasa mudah bagi mereka, dan apa yang menjadi prioritas dalam hidup mereka.
“Memahami identitas diri bukan hanya tentang mengenali siapa diri kita, tetapi juga tentang bagaimana kita memposisikan diri dalam relasi sosial,” tambah Nibras. Beliau menekankan pentingnya memahami persamaan dan perbedaan dengan orang lain sebagai bagian dari pembentukan identitas yang sehat.
Kesehatan Mental dan Peranannya dalam Kehidupan Remaja
Selain memahami identitas diri, kesehatan mental juga menjadi fokus utama dalam psikoedukasi ini. Remaja sering mengalami tekanan dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari akademik, lingkungan sosial, hingga ekspektasi dari keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan mental dapat membantu mereka dalam mengelola stres dan membangun keseimbangan emosional.
Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya mengenali perasaan diri sendiri dan bagaimana meresponsnya secara sehat. Mereka juga diajak untuk merenungkan hal-hal yang mereka sukai, tidak sukai, serta aspek-aspek yang mereka anggap penting dalam kehidupan. Latihan ini membantu mereka dalam menentukan prioritas serta memahami bagaimana emosi dapat memengaruhi tindakan dan keputusan mereka.
Membangun Hubungan Sosial yang Positif

Selain fokus pada individu, psikoedukasi ini juga menyoroti pentingnya membangun hubungan sosial yang sehat. Peserta diajak untuk memahami adanya perbedaan dan persamaan dengan orang lain serta bagaimana bersikap empati dalam interaksi sosial. Hubungan sosial yang baik dapat menjadi faktor pendukung dalam kesehatan mental seseorang, karena lingkungan yang positif dapat membantu individu merasa diterima dan dihargai.
Melalui berbagai diskusi interaktif dan latihan praktis, peserta diajak untuk lebih terbuka dalam memahami orang lain dan menghargai perbedaan yang ada di lingkungan mereka. Mereka juga diberikan strategi untuk menghadapi konflik secara konstruktif serta cara membangun komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup dan Harapan

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan agar siswa-siswi SMK Canda Bhirawa Pare Kediri dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Nibras berharap, dengan memahami identitas diri dan menjaga kesehatan mental, siswa dapat menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk kalian dalam mengenali diri sendiri dan membangun hubungan sosial yang sehat,” tutup Nibras.
Program ini merupakan bagian dari upaya Mahasiswa KKNP 06 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kesehatan mental remaja di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Diharapkan dengan pemahaman identitas diri yang lebih baik, para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, memiliki kesehatan mental yang baik, dan mampu membangun hubungan sosial yang positif.

Penulis : Riqqah Putri Ulya