KKNP 37 Umsida Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pengecekan Kesehatan Gratis

pencegahan stunting desa Jatisari

Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa KKNP 37 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama Pemdes Jatisari, kecamatan Purwodadi, Pasuruan, mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengecekan kesehatan bagi masyarakat.

Acara bertema “Bersama Cegah Stunting, Mari Wujudkan Generasi Emas” ini dihadiri oleh PLT Kepala Desa Jatisari, Pak Alwi, Ketua PKK Ibu Rodiyah, serta pemateri Suci Ariani, S.Kom.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak, serta pentingnya menjaga kesehatan dengan melakukan pengecekan rutin. Selain itu, masyarakat mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, seperti cek tensi darah, kadar gula darah, dan asam urat.

Pentingnya Pencegahan Stunting untuk Masa Depan Generasi Emas

Dalam sambutannya, PLT Kepala Desa Jatisari, Pak Alwi, menyoroti bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang perlu ditangani dengan baik.

“Stunting dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang cukup selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak,” ujar Pak Alwi.

Suci Ariani, S.Kom., sebagai pemateri utama, menjelaskan berbagai faktor penyebab stunting, mulai dari kurangnya asupan gizi, infeksi berulang pada anak, hingga pola asuh yang kurang tepat. Ia juga menekankan tiga langkah utama dalam pencegahan stunting, yaitu:

  1. Asupan Gizi Seimbang
    • Ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan janin.
    • Anak-anak balita perlu diberi makanan bergizi yang mengandung protein, vitamin, dan mineral.
  2. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
    • Ibu hamil disarankan untuk rutin memeriksakan kandungannya ke fasilitas kesehatan.
    • Bayi dan balita harus mendapatkan imunisasi dan vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
  3. Pemberian ASI Eksklusif
    • ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan tumbuh kembang anak.

Antusiasme peserta terlihat saat sesi diskusi berlangsung. Banyak ibu-ibu yang bertanya seputar pola makan sehat untuk anak-anak serta cara meningkatkan asupan gizi dengan bahan makanan lokal yang terjangkau.

Pengecekan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat
pencegahan stunting desa Jatisari

Selain sosialisasi pencegahan stunting, mahasiswa KKN-P 37 Umsida juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat. Pemeriksaan ini meliputi cek tekanan darah (tensi), kadar gula darah, dan asam urat.

Ibu-ibu PKK yang hadir sangat antusias untuk memeriksakan kesehatannya, mengingat penyakit seperti hipertensi dan diabetes cukup sering terjadi di masyarakat.

Yahya, salah satu tenaga kesehatan yang bertugas, menekankan pentingnya memeriksa kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit kronis.

“Pengecekan kesehatan rutin sangat penting agar kita bisa mengetahui kondisi tubuh sejak dini. Dengan begitu, kita bisa mencegah penyakit sebelum semakin parah,” ujar Pak Yahya.

Salah satu peserta, Siti (45 tahun), mengaku senang bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis.

“Biasanya kalau mau periksa ke puskesmas harus antre lama, tapi di sini bisa langsung diperiksa. Hasilnya juga langsung diberikan, jadi saya bisa tahu kondisi kesehatan saya,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat dan makanan yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta menjaga tekanan darah tetap stabil.

Harapan dan Dampak Positif Bagi Masyarakat

Kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan pemerintah desa. Ketua PKK Desa Jatisari, Rodiyah, berharap acara ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan.

“Kami berharap setelah sosialisasi ini, ibu-ibu di Desa Jatisari lebih peduli dengan kesehatan keluarga mereka, terutama dalam hal gizi anak-anak. Pencegahan stunting harus dimulai dari keluarga,” ujarnya.

Mahasiswa KKN-P 37 Umsida juga berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Mereka berharap agar ibu-ibu PKK dan tenaga kesehatan desa terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan stunting dan pemeriksaan kesehatan rutin.

“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari stunting,” ujar salah satu mahasiswa KKN Umsida.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Jatisari dapat menjadi contoh desa yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dan gizi anak-anak. Sosialisasi ini juga menjadi bagian dari upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3, yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.

Melalui sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus stunting di Indonesia semakin berkurang dan generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan cerdas.

*KKNP 37 Umsida