KKNP 45 Umsida Rancang Konsep Wisata Petik Buah di Desa Sekarmojo

konsep wisata desa sekarmojo

Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dari Kelompok 45 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) melaksanakan program kerja di Desa Sekarmojo, Kecamatan Purwodadi, dengan fokus pada pengembangan sektor pariwisata.

Salah satu program unggulan yang mereka jalankan adalah perancangan konsep wisata petik buah yang diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi desa.

Menggali Potensi Desa untuk Wisata Edukasi

Desa Sekarmojo memiliki lahan yang luas, terutama di Dusun Damar yang terbentang sekitar 7 hektar. Pemerintah desa melihat potensi besar dari lahan tersebut namun masih mencari cara terbaik untuk memanfaatkannya.

Kepala Desa Sekarmojo, Nur Rohim, menyampaikan harapannya agar lahan kosong ini dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami ingin memanfaatkan lahan ini, tapi masih bingung mau dijadikan apa. Melihat tren wisata edukasi yang semakin diminati, kami rasa konsep ini bisa sangat menarik,” ujar Kepala Desa Nur Rohim.

Melihat kebutuhan ini, mahasiswa KKN-P 45 berinisiatif membantu merancang konsep wisata yang sesuai dengan potensi desa.

Tim KKN-P 45 menggunakan aplikasi SketchUp untuk membuat desain visual yang menggambarkan bagaimana kawasan wisata petik buah akan dibangun dan dikembangkan.

Konsep Wisata Petik Buah yang Menarik
konsep wisata desa sekarmojo

Konsep wisata yang dirancang berfokus pada petik buah, yang terdiri dari beberapa jenis buah unggulan seperti durian, kelengkeng, rambutan, dan jeruk.

Selain itu, dalam rancangan desainnya, mahasiswa juga menyertakan berbagai fasilitas pendukung yang akan meningkatkan daya tarik wisata, di antaranya:

  • Playground untuk anak-anak
  • Kolam renang sebagai daya tarik tambahan
  • Gazebo untuk tempat istirahat wisatawan
  • Toilet umum guna meningkatkan kenyamanan pengunjung

“Konsep yang kami buat ini bertujuan tidak hanya untuk menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan wisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian warga desa,” jelas Ketua KKN-P 45.

Kepala desa sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam memberikan gambaran yang lebih jelas terkait pengembangan wisata desa.

“Dengan adanya desain ini, kami bisa melihat bagaimana perencanaan ke depannya. Mulai dari tahap awal hingga tahap lanjutan, semua sudah tergambar dengan baik,” ungkapnya.

Harapan dan Implementasi Konsep Wisata

Meskipun proses pengembangan wisata ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun, mahasiswa dan pemerintah desa optimis bahwa dengan kerja sama yang baik, konsep ini dapat diwujudkan. Mahasiswa KKN-P 45 merasa bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan desa dan berharap agar program ini dapat berkelanjutan.

“Kami sangat senang bisa membantu desa dalam merancang konsep ini. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terealisasi sepenuhnya, kami percaya bahwa ini adalah langkah awal yang baik,” ujar salah satu anggota tim KKN-P 45.

Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan wisata ini dan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana. “Kami berharap desain yang telah dibuat dapat segera direalisasikan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Desa Sekarmojo,” tutup Kepala Desa Nur Rohim.

Dengan adanya perancangan wisata petik buah ini, diharapkan Desa Sekarmojo dapat berkembang menjadi desa wisata yang kreatif, mandiri, dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.

Penulis: Mirzatus safirah