KKNP 52 Umsida dan Bidan Dusun Kemasan Bersinergi dalam Pencegahan Stunting

stunting desa Kemasantani_11zon

Drpm.umsida.ac – Mahasiswa KKNP 52 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkolaborasi dengan Bidan Dusun Kemasan dan Puskesmas Gondang dalam mengadakan kegiatan Posyandu Balita.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan stunting dengan fokus pada pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak di Dusun Kemasan.

Melalui program ini, mahasiswa KKN-P 52 Umsida ikut serta dalam pemantauan tumbuh kembang balita serta memberikan edukasi mengenai gizi yang cukup, pola makan sehat, dan peran orang tua dalam mencegah stunting.

Pentingnya Pencegahan Stunting sejak Dini

Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan standar usianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun). Masa ini merupakan periode emas bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.

Menurut laporan yang diperoleh dari Dusun Kemasan, masih ditemukan anak-anak dengan pertumbuhan yang kurang optimal. Oleh karena itu, kegiatan posyandu kali ini tidak hanya fokus pada pemantauan tumbuh kembang balita, tetapi juga memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting.

Kegiatan ini meliputi:

  • Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
  • Pencatatan hasil pemeriksaan di buku KIA
  • Evaluasi tumbuh kembang anak
  • Penyuluhan dan konseling tumbuh kembang
  • Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sehat berupa buah potong dan puding buah
  • Edukasi mengenai peran gizi seimbang dalam mencegah stunting
Edukasi Gizi dan Kreativitas dalam Pembuatan Makanan Sehat
stunting desa Kemasantani_11zon

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan porsi makanan yang cukup bagi anak. Mahasiswa KKN-P 52 Umsida membagikan leaflet kepada para ibu yang hadir, memberikan informasi mengenai pola makan 4 sehat 5 sempurna, pentingnya ASI eksklusif, dan pemilihan MPASI yang bergizi seimbang.

Sarti, salah satu ibu yang hadir dalam kegiatan posyandu, menyatakan bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi dirinya.

“Benar-benar harus diperhatikan porsi makannya,” ujar Sarti setelah membaca leaflet yang dibagikan.

Ia juga mendapatkan solusi kreatif dalam menyiasati anaknya yang sulit makan sayur.

“Besok saya coba buatkan nugget campuran ayam dan wortel ya, Kak,” tambahnya.

Selain Sarti, Puji, peserta posyandu lainnya, juga merasa edukasi yang diberikan sangat jelas dan mudah dipahami.

“Bagus, Mbak. Saya jadi paham,” ungkapnya.

Melalui pendekatan yang mudah dimengerti dan contoh makanan sehat yang menarik bagi anak-anak, para ibu yang hadir semakin memahami betapa pentingnya gizi seimbang dalam pertumbuhan anak.

Sinergi Mahasiswa dan Tenaga Kesehatan dalam Pencegahan Stunting

Koordinator divisi kesehatan KKNP 52 Umsida, Dita, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Umsida dalam berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat agar lebih memperhatikan tumbuh kembang anak dengan memenuhi gizinya, bahkan dengan cara membuat makanan sehat yang kreatif bagi anak yang susah makan,” ujar Dita.

Selain mahasiswa, bidan Dusun Kemasan juga mengapresiasi peran KKN-P 52 Umsida dalam mendukung kegiatan posyandu.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN yang telah memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak,” ungkapnya.

Menurutnya, peran posyandu sangat strategis dalam mencegah stunting karena menyediakan layanan kesehatan dasar yang terintegrasi, seperti:

  • Pemantauan pertumbuhan balita
  • Pemberian imunisasi
  • Penyuluhan gizi
  • Deteksi dini masalah kesehatan

Dengan adanya posyandu, pertumbuhan balita dapat dipantau secara rutin oleh kader kesehatan, petugas gizi, dan bidan, sehingga potensi stunting bisa diketahui dan dicegah sejak dini.

Peran Orang Tua dalam Pencegahan Stunting

Selain layanan kesehatan, orang tua memiliki peran kunci dalam pencegahan stunting. Dengan memahami pentingnya gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan perawatan kesehatan yang tepat, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang optimal bagi tumbuh kembang anak.

Mahasiswa KKN-P 52 Umsida menekankan bahwa orang tua harus lebih sadar dalam memperhatikan pola makan anak sejak dalam kandungan.

Carisya, salah satu mahasiswa KKN-P 52 Umsida, menjelaskan, “Jika gizi yang cukup terpenuhi, maka tumbuh kembang anak akan sesuai dengan tahapan usianya.”

Hal senada juga disampaikan oleh Asya, mahasiswa lain dari KKN-P 52 Umsida.

“Pentingnya pengawasan orang tua terhadap perkembangan anak, yang dimulai sejak dalam kandungan, sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan otak anak.”

Orang tua juga didorong untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan posyandu, karena mereka dapat mendapatkan informasi dan dukungan dari tenaga kesehatan dalam memantau pertumbuhan anak.

Dengan kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Dusun Kemasan dapat terus menurun, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat sebagai generasi penerus bangsa.

Mewujudkan Generasi Sehat dengan Gizi Seimbang

Kegiatan posyandu yang dilaksanakan oleh KKN-P 52 Umsida bersama tenaga kesehatan di Dusun Kemasan menjadi salah satu langkah nyata dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak.

Melalui edukasi, pemantauan tumbuh kembang, serta pemberian makanan tambahan sehat, diharapkan semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya pemenuhan gizi sejak dini.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik mahasiswa, tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat, angka stunting di Indonesia dapat terus berkurang, menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.

Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Penulis: Nandita Putri Iszahra