Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa KKNP 59 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar aksi peduli lingkungan di Wisata Dam Payung, Desa Lebakjabung, Kabupaten Mojokerto.
Mereka berinisiatif menyediakan tempat sampah terpilah untuk sampah kering dan basah sebagai upaya menjaga kebersihan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.
Aksi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa Umsida, yang didukung oleh pihak kampus serta karang taruna setempat. Tidak hanya menyediakan tempat sampah, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada pemilik warung dan wisatawan tentang pentingnya memilah sampah sesuai dengan kategorinya.
Kondisi Wisata Dam Payung Sebelum Aksi Peduli Lingkungan
Wisata Dam Payung merupakan salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Mojokerto yang cukup ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Tempat ini menawarkan keindahan alam yang asri serta suasana yang nyaman bagi para wisatawan. Namun, seiring meningkatnya jumlah pengunjung, masalah kebersihan mulai muncul.
Banyak wisatawan yang kurang sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah berserakan di sekitar area wisata, seperti plastik, kertas, kaleng, serta sisa makanan. Kurangnya fasilitas tempat sampah yang memadai juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan wisatawan kesulitan untuk membuang sampah dengan benar.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKNP 59 Umsida merasa perlu untuk mengambil tindakan nyata guna mengatasi permasalahan ini. Mereka merancang solusi dengan menyediakan tempat sampah yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu sampah kering dan sampah basah.
Menurut Aliefian Zakaria, koordinator divisi pariwisata KKNP 59 Umsida, inisiatif ini muncul setelah melakukan survei langsung ke lokasi.
“Saya melakukan beberapa kali survei ke Wisata Dam Payung dan melihat adanya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya. Ini sangat mengganggu pemandangan di sekitar wisata. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk menyediakan tempat sampah berdasarkan kategori kering dan basah,” ujar Aliefian.
Langkah Nyata Mahasiswa KKN-P 59 Umsida dalam Menjaga Kebersihan Wisata

Aksi peduli lingkungan ini dimulai pada Jumat, 7 Februari 2025, dengan pemasangan beberapa unit tempat sampah di titik-titik strategis sekitar wisata Dam Payung.
- Pemilahan Sampah Kering dan Basah
- Sampah kering: plastik, kertas, dan kaleng yang dapat didaur ulang.
- Sampah basah: sisa makanan dan daun yang dapat terurai secara alami.
- Edukasi kepada Pemilik Warung dan Wisatawan
Mahasiswa KKN-P 59 Umsida juga mengadakan sosialisasi kepada pemilik warung di sekitar wisata tentang pentingnya membuang sampah sesuai dengan kategorinya.
Edukasi ini bertujuan agar warung-warung di sekitar wisata Dam Payung ikut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. - Kerja Sama dengan Pengelola Wisata dan Karang Taruna
Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN-P 59 Umsida bekerja sama dengan pihak pengelola wisata dan karang taruna setempat.
Mereka turut membantu dalam menentukan lokasi penempatan tempat sampah agar lebih efektif dan mudah dijangkau oleh wisatawan.
Respon Positif dari Masyarakat dan Harapan ke Depan
Langkah mahasiswa Umsida ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pemilik warung, wisatawan, dan pengelola wisata Dam Payung.
Suwarni (57), seorang pemilik warung di sekitar wisata, mengungkapkan rasa senangnya atas penyediaan tempat sampah ini.
“Dulu saya sering bingung harus membuang sampah di mana, sekarang lebih mudah karena sudah ada tempat sampah dengan kategori yang jelas,” ujarnya.
Sementara itu, Suyid, pengelola Wisata Dam Payung, juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa Umsida.
“Saya sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN-P Umsida ini. Dengan adanya tempat sampah yang dipisah berdasarkan kategori kering dan basah, saya berharap pengunjung lebih sadar dan lebih paham akan kebersihan,” ujar Suyid.
Melalui program ini, mahasiswa KKN-P 59 Umsida berharap bahwa aksi penyediaan tempat sampah tidak hanya berhenti saat program KKN-P selesai, tetapi dapat terus dilanjutkan oleh masyarakat sekitar dan pengelola wisata.
Shobakhut Tohirin, Ketua KKN-P 59 Umsida, berharap agar kebiasaan memilah sampah ini bisa terus diterapkan dan memberikan manfaat jangka panjang.
“Saya berharap pengunjung, pemilik warung, dan warga sekitar wisata semakin sadar pentingnya membuang sampah berdasarkan kategorinya, yaitu sampah kering dan sampah basah. Semoga program ini tetap berlanjut meskipun kegiatan KKN-P kami selesai. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada rekan-rekan KKN-P 59 Umsida, pengelola Wisata Dam Payung, serta karang taruna yang turut membantu program kerja kami sehingga berjalan dengan baik dan lancar,” tutur Shobakhut.
Menjaga Keindahan Wisata Dam Payung Bersama
Dengan adanya aksi peduli lingkungan ini, diharapkan wisata Dam Payung bisa menjadi destinasi wisata yang lebih bersih, nyaman, dan tetap lestari. Selain meningkatkan kesadaran pengunjung, program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi tempat wisata lain dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan lebih baik.
Langkah sederhana seperti menyediakan tempat sampah dan memberikan edukasi dapat memberikan dampak yang besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan asri. Kini, giliran para wisatawan untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan sinergi antara mahasiswa, pengelola wisata, pemilik warung, dan masyarakat, wisata Dam Payung bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga bersih dan nyaman bagi para pengunjung.
Penulis: Anisa’ Fadilatus Sa’diah