Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerah (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Purwosari dalam menyelenggarakan aksi sosial donor darah yang berlangsung pada Ahad, (9/2/2025 )di Gedung Amerika, desa Martopuro.
Mengusung tema “Setetes Darah, Sejuta Kehidupan”, kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah. Aksi ini berhasil menarik banyak peserta dari berbagai kalangan, baik yang sudah rutin mendonorkan darah maupun pendonor pemula.
Antusiasme Masyarakat dalam Berbagi Kepedulian
Sejak pagi, masyarakat sekitar mulai berdatangan ke lokasi acara dengan penuh antusias. Proses donor darah dimulai dengan registrasi peserta, pemeriksaan kesehatan, hingga tahap pengambilan darah oleh tim medis PMI.
Ketua PCA Aisyiyah Purwosari, Sri Nur Kamri, menegaskan bahwa donor darah adalah bagian dari program rutin PCA Purwosari yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
“Awalnya saya merasa takut, tetapi setelah dijelaskan oleh petugas, saya jadi lebih tenang. Ternyata donor darah tidak sesakit yang saya bayangkan. Justru saya merasa bangga bisa berkontribusi untuk sesama,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KKN-P Umsida, Indra Maulana, menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengasah kepedulian sosial.
“Kami belajar bahwa kepedulian tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dengan aksi nyata seperti donor darah. Kami berharap kegiatan ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berbagi dan membantu sesama,” katanya.
Pengalaman Pendonor Pertama dan Pendonor Rutin
Di tengah suasana yang penuh semangat, banyak peserta berbagi pengalaman mereka saat mendonorkan darah. Salah satunya adalah M. Ansharul Adhim, mahasiswa KKN-P Umsida yang untuk pertama kalinya mengikuti aksi donor darah.
“Awalnya saya merasa takut, tetapi setelah dijelaskan oleh petugas, saya jadi lebih tenang. Ternyata donor darah tidak sesakit yang saya bayangkan. Justru saya merasa bangga bisa berkontribusi untuk sesama,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula pendonor rutin seperti Sutrisno, seorang pekerja swasta yang sudah tiga kali mendonorkan darahnya.
“Saya selalu menyempatkan diri untuk mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Selain membantu orang lain, donor darah juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh kita sendiri,” tuturnya.
Tim PMI yang bertugas pun mengapresiasi partisipasi warga Purwosari dalam aksi kemanusiaan ini. Menurut mereka, semakin banyak masyarakat yang bersedia mendonorkan darah, semakin besar harapan bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah di rumah sakit.
Komitmen Berkelanjutan untuk Kemanusiaan

Aksi donor darah ini tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan sosial sesaat, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan kemanusiaan yang berkelanjutan. Ketua PCA Aisyiyah, Sri Nur Kamri, berharap agar kegiatan ini terus dilakukan secara konsisten.
“Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi antara PCA Purwosari, Karang Taruna Desa Martopuro, dan mahasiswa KKN-P Umsida. Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang luar biasa ini. Semoga ke depan, aksi sosial seperti ini bisa lebih banyak dilakukan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Indra Maulana menegaskan bahwa semangat kepedulian ini akan terus mereka bawa, bahkan setelah program KKN berakhir.
“Kami belajar bahwa kebaikan kecil yang kita lakukan bisa memberi dampak besar bagi orang lain. Semoga aksi ini menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama,” ujarnya penuh harap.
Dengan dukungan dan semangat gotong royong dari berbagai pihak, aksi donor darah ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih kuat di tengah masyarakat. Setiap setetes darah yang didonorkan bukan hanya membantu menyelamatkan nyawa, tetapi juga mempererat rasa solidaritas dan kemanusiaan di antara sesama.
Penulis: Ineke Desi N.