drpm.umsida.ac.id – Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa KKN-P 43 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan peninjauan UMKM di Desa Watesari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak UMKM yang ada di desa tersebut. Mereka juga akan membantu para pelaku UMKM Desa Watesari, Sabtu (12/02).Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa KKN-P 43 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan peninjauan UMKM di Desa Watesari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak UMKM yang ada di desa tersebut. Mereka juga akan membantu para pelaku UMKM Desa Watesari, Sabtu (12/02).
UMKM merupakan salah satu kegiatan perdagangan dalam skala home industri. Kegiatan UMKM menjadi ladang pendapatan dari masyarakat di desa yang tidak melakukan pekerjaan di pabrik. Sedangkan di Desa Watesari terdapat 2 UMKM yaitu kerupuk dan pabrik tahu.
Mahasiswa KKN-P 43 Desa Watesari mengunjungi 2 UMKM tersebut dan melihat secara langsung proses produksinya. Proses pembuatan kerupuk diawali dengan pemilihan bahan baku yang baik agar kualitas kerupuk tetap terjaga. Dalam proses penggorengan kerupuk, tidak ada target yang harus dicapai dalam sehari. Namun, pekerja dapat mengoreng kurang dari 5kg dikarenakan jumlah tenaga kerja yang terbatas.
Tenaga kerja dalam UMKM ini melibatkan sanak saudaranya sendiri. Dalam hal pemasaran UMKM masih dalam tahap tradisional ke modern karena banyak tengkulak yang mendatangi untuk ikut memasarkan kerupuk dari desa ke desa. Pemilik UMKM ini juga melayani segala permintaan konsumen dalam pembelian kerupuk. Kerupuk dapat dibeli dalam keadaan mentah maupun tinggal makan.
Selain adanya UMKM kerupuk, ada juga UMKM pabrik tahu yang sudah didirikan sejak tahun 2012. Proses pembuatan tahu membutuhkan 3-4 jam untuk merendam kedelai. Pembuatan tahu dikerjakan oleh 4 orang karyawan.
Pada tahap penggilingan dibutuhkan kurang lebih 1,8 liter air per menitnya, sedangkan pemasakan kedelai menjadi tahu bisa menghabiskan 5-6kg permasakan. Selanjutnya tahu akan melewati proses penyaringan menggunakan kain sifon. Tahu yang telah terlapisi dan dibungkus dengan kain sifon tersebut dipress menggunakan kayu yang sudah disediakan. Hal ini berguna untuk memisahkan sari kedelai dan ampas.
Proses selanjutnya adalah proses pengasaman tahu menggunakan bahan asam. Kemudian tahu di bungkus dan dicetak dengan waktu sekitar 30 menit untuk sekali masak. Lalu tahu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Pabrik tahu ini tidak menghasilkan tahu saja, mereka juga menghasilkan sari kedelai dan ampas yang biasanya diambil oleh para peternak sapi.
Penjualan tahu ini masih dipasarkan secara tradisional dari rumah kerumah. Setiap harinya UMKM ini melakukan pemasakan sebanyak 24kg. Dengan adanya dua UMKM ini sangat membantu perekonomian yang ada di Desa Watesari.
Penulis : Asri Yuni Lestari, Khoirun Nisak
Editor : Ping Darojat Gumilang