Mahasiswa KKN-P 29 Dukung Program Posyandu Bersama Cegah Gizi Buruk

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 29 divisi Kesehatan dan Lingkungan melakukan kunjungan ke kediaman Kundari, selaku anggota kader Posyandu dan PKK di dusun Kuntul Selatan, Kalipucang, Tutur, Pasuruan pada Rabu, 22 Januari 2025.

Kegiatan tersebut menjadi jembatan untuk Mahasiswa KKN-P Kelompok 29 untuk memahami dan menambah wawasan tentang permasalahan Kesehatan Lingkungan dan Stunting di lingkup desa, khususnya di desa Kalipucang. “Terdapat 10 anak teridentifikasi stunting dengan kondisi gizi buruk di desa Kalipucang menurut data terakhir, namun angka ini masih terbilang kecil daripada tahun-tahun sebelumnya” ujar Kundari.

Sebanyak 10 anak dengan kondisi gizi buruk dari enam dusun di desa tersebut mendapatkan perhatian khusus dalam kegiatan ini. Anak-anak ini dipilih berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader posyandu di setiap dusun. Maksud utama dari program ini adalah memberikan perhatian serta penanganan lebih lanjut bagi anak yang mengalami masalah gizi.

“Anak-anak ini adalah pilihan dari enam dusun yang perlu kami perhatikan kondisi gizinya. Kami memberikan suplemen khusus dengan harapan ada peningkatan berat badan. Kalau tinggi badan, biasanya mengikuti pertumbuhan alami,” ujar Risma, salah satu bidan yang terlibat dalam kegiatan ini. Selain pemberian suplemen, Risma juga memberikan arahan kepada orang tua anak-anak mengenai pola hidup sehat, termasuk pola tidur, pola makan, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Lingkungan yang sehat sangat penting, termasuk perhatian terhadap jentik-jentik nyamuk di rumah,” tambahnya.

Selama kegiatan Posyandu Stunting, para tenaga medis dan kader kesehatan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kesehatan anak-anak tersebut, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, serta pemeriksaan status gizi mereka. Selain itu, orang tua dari anak-anak yang mengalami gizi buruk juga diberikan edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat, pemberian makanan bergizi, serta pola asuh yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Sebagai bentuk intervensi, pemerintah desa bersama petugas kesehatan juga memberikan bantuan makanan tambahan berupa susu, biskuit bergizi, serta vitamin untuk membantu pemulihan kondisi anak-anak yang mengalami gizi buruk. Harapannya, dengan adanya program ini, kasus stunting di wilayah Kalipucang dapat berkurang secara bertahap, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan serta gizi anak semakin meningkat. Pemerintah desa juga berencana untuk selalu memantau perkembangan anak-anak yang telah terdata serta melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah munculnya kasus serupa di masa mendatang.

Kundari bersama para kader kesehatan lain juga melakukan kunjungan ke wilayah dusun Kuntul Selatan dalam rangka mempererat hubungan dengan masyarakat serta meninjau berbagai program yang telah dijalankan pada tanggal 30 Januari 2025 dengan paguyuban kader 6 pos di cikur, Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para kader dari beberapa dusun yang berharap kunjungan tersebut dapat membawa manfaat bagi perkembangan daerah mereka. Dalam kesempatan itu, Kundari dan tim kader membicarakan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program sosial dan program Kesehatan. Selain itu, sesi penyuluhan mengenai kesehatan dan pola hidup bersih turut menjadi bagian dari kunjungan ini, mengingat pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Para kader juga memberikan demonstrasi cara membuat makanan bergizi dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan.

Mahasiswa juga bekerjasama dengan sekolah terkait untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga keberihan diri dan lingkungan sejak dini, selain itu kami juga memberikan sosialisasi penanganan bencana pada sekolah. Keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan pogram menjadi kunci keberhasilan pada kegiatan ini. Dengan adanya sinergi mahasiswa, kader kesehatan dan lingkungan wilayah kalipucang dapat secara berangsur ditangani secara efektif dan menyeluruh.

Varadilla, salah satu mahasiswa KKN-P Kelompok 29, menyampaikan pandangannya tentang dampak kegiatan ini, “Melalui kegiatan posyandu ini, kami melihat secara langsung bagaimana pentingnya peran kader dalam memantau tumbuh kembang anak. Kegiatan ini tidak hanya membantu anak-anak yang mengalami gizi buruk, tetapi juga meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pola asuh dengan hidup sehat. Kami belajar banyak tentang bagaimana pendekatan komunitas bisa memberikan dampak nyata dalam pencegahan stunting.” Melalui kegiatan ini mahasiswa KKN-P kelompok 29 tidak hanya memperoleh pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga turut berkontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Penulis: Satrio