Mahasiswa KKN-P UMSIDA Sulap Wadah Cat Bekas Jadi Tempat Sampah Ramah Lingkungan

Tutur, Pasuruan– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) Kelompok 22 dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menghadirkan inovasi kreatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan wadah cat bekas menjadi tempat sampah. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya bagi warga Dusun Krajan 1, Desa Tutur, serta siswa di MI Sunan Ampel Kadipaten.

Dalam proses pembuatan, mahasiswa terlebih dahulu membersihkan wadah cat bekas agar layak digunakan kembali. Setelah itu, mereka mengecat ulang wadah tersebut dengan warna yang lebih menarik serta menambahkan label pemilahan sampah organik dan anorganik. Langkah ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih sadar dalam memilah sampah sejak dini. Setelah tempat sampah siap, mahasiswa menyalurkannya kepada warga dan pihak sekolah untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Fadli, salah satu anggota KKN-P Kelompok 22, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya kecil yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.

“Kami ingin memberikan solusi sederhana tetapi berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan barang bekas seperti wadah cat ini, kami berharap warga dan anak-anak sekolah semakin memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta mulai membiasakan diri memilah sampah sejak dini. Jika kebiasaan ini diterapkan secara terus-menerus, tentu akan berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi limbah yang tidak terkelola dengan baik,” ujarnya.

Kepala MI Sunan Ampel Kadipaten sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN-P UMSIDA ini. Ia menilai program ini tidak hanya membantu menyediakan sarana kebersihan bagi sekolah, tetapi juga memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

“Kami sangat berterima kasih atas inovasi yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa. Dengan adanya tempat sampah yang menarik ini, anak-anak menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Harapannya, kebiasaan baik ini terus terbawa hingga mereka dewasa,” ungkapnya.

Sementara itu, warga Dusun Krajan 1 juga menyambut baik program ini. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin meningkat. Selain itu, mereka juga berharap ada lebih banyak program yang melibatkan edukasi lingkungan, seperti pelatihan daur ulang atau kegiatan gotong royong rutin dalam menjaga kebersihan desa. Dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak, masyarakat meyakini bahwa kebersihan lingkungan akan semakin terjaga dan kualitas hidup pun meningkat.