Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata –Terpadu (KKN-T) kelompok 30, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) adakan program bank minyak kepada masyarakat di RT 02 dan RT 03 Dusun Karangploso, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Minggu (05/09). Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali.
Pemakaian minyak bekas atau biasa disebut minyak jelantah saat ini sangat banyak dimana memang menjadi kebutuhan rumah tangga umumnya. Minyak jelantah yang digunakan secara terus-menerus untuk menggoreng makanan dan dikonsumsi dapat merusak kesehatan yang dapat menimbulkan penyakit kanker serta dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang terjadi selama proses penggorengan.
Minyak sisa penggorengan rumah tangga yang sudah tidak layak dipakai lagi untuk menggoreng biasanya langsung dibuang oleh masyarakat. Minyak jelantah yang dibuang begitu saja tanpa penanganan khusus dapat mencemari lingkungan terutama mencemari air dan tanah. Oleh karena itu, adanya program bank minyak yang digagas oleh tim KKN-T kelompok 30 ini memiliki prinsip yakni sebagai salah satu solusi untuk menjadikan minyak jelantah menjadi lebih berharga dengan menggantikan minyak tersebut dengan uang atau minyak yang baru.
Tahap awal dari program kerja bank minyak ini yaitu dengan pengambilan sampel pada hari Minggu. Kegiatan di minggu ke-1 Tim KKN-T kelompok 30 ini mengambil sampel dari masyarakat RT 03 Dusun Karangploso dan mengajak masyarakat setempat untuk mendaftar sebagai nasabah. Lalu pada Minggu ke-2 antusias masyarakat sangat baik, yang mana masyarakat di RT 02 juga ikut mendaftar sebagai nasabah.
Selain itu, dengan adanya program ini dapat menambah pendapatan masyarakat setempat. Setiap masyarakat yang menyetorkan minyak sisa akan diberikan 1 buku tabungan untuk mencatat hasil setorannya per minggu. Hasil tersebut akan dikembalikan lagi ke masyarakat dengan diberikan pilihan yaitu dicairkan berupa uang atau minyak yang baru.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dimana minyak sisa penggorengan yang sebelumnya kami buang begitu saja, bisa ditukarkan jadi minyak yang baru dan juga bisa menghasilkan uang. Disamping itu, kami juga menjadi mengerti dampak dari pembuangan minyak jelantah sembarangan,” tutur Dewi warga RT 02 yang ikut menjadi nasabah bank minyak.
Dengan demikian dari kegiatan bank minyak ini diharapkan masyarakat memiliki kesadaran untuk lebih peduli menjaga kesehatan dan lingkungan.
Penulis : Ismaya Nur Z
Editor : Shinta Amalia Ferdaus