Mahasiswa KKN-T UMSIDA 2025  Hadirkan Kurikulum Bilingual Islami di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Pangkemiri

Sidoarjo, Agustus 2025- Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi utama dalam membentuk generasi unggul yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Menyadari pentingnya hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) tahun 2025 yang bertugas di Desa Pangkemiri, Kecamatan Tulangan menghadirkan program kerja yang berfokus pada penguatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kurikulum bilingual berbasis Islami modern. Program ini sekaligus menjadi langkah revitalisasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Pangkemiri sebagai wadah pembelajaran sekaligus promosi sekolah.

Program ini muncul dari kebutuhan sekolah untuk menghadirkan sistem pembelajaran yang lebih relevan dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. Melalui kurikulum ini, mahasiswa KKN-T 4 bersama pihak sekolah menyusun rancangan pembelajaran yang memadukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan materi Islami yang sesuai dengan usia anak. Dengan metode ini, anak-anak didorong untuk mengenal bahasa asing sejak dini, sekaligus memperkuat identitas religius mereka. Tidak hanya berhenti pada tataran konsep, mahasiswa juga memastikan guru memiliki bekal yang memadai untuk menerapkan metode pembelajaran bilingual. Meskipun keterbatasan waktu membuat mahasiswa tidak dapat mendampingi secara langsung dalam kegiatan mengajar di kelas, mereka tetap memberikan dukungan nyata. Bentuk pendampingan dilakukan dengan menyusun flash card bergambar yang dirancang sederhana namun menarik, sehingga dapat digunakan guru sebagai media ajar di kemudian hari. Media kreatif ini diharapkan mampu membantu anak-anak memahami kosakata baru dengan lebih mudah, sambil tetap merasa senang dalam proses belajar.

Marsha selaku wakil KKN-T Pangkemiri menjelaskan, kehadiran kurikulum bilingual Islami ini diharapkan mampu menjadi ciri khas TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3. “Kami ingin TK ABA 3 memiliki keunggulan yang membedakannya dari lembaga pendidikan anak usia dini lainnya. Harapannya, kurikulum ini bisa menjadi pondasi bagi anak-anak untuk bersaing dengan generasi lain di masa depan,” ujarnya.

Pihak sekolah menyambut positif inovasi ini. Sunaikah, selaku Kepala Sekolah ABA Mengatakan;“rancangan kurikulum yang disusun sangat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak-anak di era modern. Dengan adanya perpaduan materi agama dan bahasa asing, para siswa tidak hanya mendapatkan bekal akademik, tetapi juga karakter Islami yang kuat.

Kehadiran kurikulum bilingual Islami modern ini menjadi salah satu program unggulan KKN-T UMSIDA 2025 di Desa Pangkemiri. Program tersebut diharapkan tidak hanya berhenti pada periode KKN, tetapi terus diterapkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Lebih jauh, kurikulum ini diharapkan dapat menginspirasi TK-TK lain di wilayah sekitar untuk melakukan inovasi serupa. Bagi mahasiswa KKN-T UMSIDA, keterlibatan dalam penyusunan kurikulum ini tidak hanya memberi manfaat bagi sekolah, tetapi juga pengalaman berharga bagi mereka sendiri. Mereka belajar bagaimana merancang sebuah program pendidikan yang aplikatif, sesuai kebutuhan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Dengan adanya terobosan ini, TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Pangkemiri diharapkan semakin dikenal sebagai lembaga pendidikan anak usia dini yang unggul, mampu melahirkan generasi yang cerdas, modern, dan religius. Kehadiran mahasiswa KKN-T UMSIDA 2025 pun menjadi bukti bahwa peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung kemajuan pendidikan di tingkat akar rumput.