Mahasiswa KKNP 66 Umsida Bantu Digitalisasi UMKM Pengrajin Kayu di Desa Candiwatu

pengrajin kayu Candiwatu_11zon

Drpm.umsida.ac.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran (KKNP) Kelompok 66 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan program pendampingan bagi pelaku UMKM di desa Candiwatu, kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pengrajin kayu meubel dengan memanfaatkan pemasaran digital agar usaha mereka lebih berkembang di era digital.

Pelatihan Digitalisasi UMKM untuk Pengrajin Kayu

Selama tiga minggu, dari 22 Januari hingga 12 Februari 2025, mahasiswa KKNP 66 Umsida berfokus pada pelatihan pemasaran digital bagi para pengrajin kayu meubel. Salah satu pengrajin yang mendapatkan pendampingan adalah Pak Heri, yang telah menekuni usaha ini selama lebih dari dua dekade.

Sebagian besar pengrajin di Desa Candiwatu masih mengandalkan metode pemasaran konvensional seperti pesanan dari pelanggan lama dan rekomendasi dari mulut ke mulut. Dengan meningkatnya persaingan dan berkembangnya e-commerce, pemasaran digital menjadi solusi yang dapat membuka peluang lebih luas.

Pada tahap awal, mahasiswa KKNP 66 Umsida melakukan survei dan pendataan terhadap pelaku usaha meubel di desa ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan pengrajin dalam membuat furnitur sudah sangat baik, tetapi mereka masih menghadapi kendala dalam pemasaran dan distribusi.

Kendala utama meliputi keterbatasan dalam penggunaan teknologi dan kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital.

Pengenalan Facebook Marketplace sebagai Solusi Pemasaran
pengrajin kayu Candiwatu_11zon

Mahasiswa KKNP 66 Umsida memberikan pelatihan langsung kepada para pengrajin tentang cara menggunakan Facebook Marketplace untuk menjual produk mereka.

Pelatihan dilakukan dengan metode door-to-door agar setiap pengrajin dapat langsung mempraktikkan ilmu yang diberikan.

Salah satu mahasiswa, Bella, menjelaskan, “Kami ingin memastikan bahwa para pengrajin tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa langsung menerapkan strategi pemasaran digital. Dengan begitu, mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung.”

Dalam sesi pelatihan ini, mahasiswa membimbing para pengrajin dalam beberapa aspek penting, di antaranya:

  • Cara membuat akun bisnis di Facebook Marketplace
  • Mengunggah foto produk dengan deskripsi yang menarik dan informatif
  • Penggunaan kata kunci yang efektif agar produk lebih mudah ditemukan
  • Teknik komunikasi profesional dengan pelanggan melalui platform digital

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para pengrajin. Banyak dari mereka yang awalnya ragu, justru semakin tertarik setelah memahami manfaat pemasaran digital.

Dampak dan Harapan bagi UMKM Desa Candiwatu

Setelah mendapatkan pelatihan, beberapa pengrajin mulai mencoba memasarkan produk mereka secara online.

Dalam waktu singkat, mereka mulai mendapatkan calon pelanggan dari luar daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan adanya foto produk yang lebih menarik serta deskripsi yang jelas, produk meubel dari Desa Candiwatu semakin diminati oleh pelanggan baru.

Heri, salah satu peserta pelatihan, berharap bahwa pemasaran digital ini dapat meningkatkan jumlah pesanan dan memperluas pasarnya hingga ke luar daerah.

“Saya belum pernah menjual secara online, jadi hanya mengandalkan pelanggan lama. Tapi setelah pelatihan ini, saya mulai paham dan sudah mulai mencoba mengunggah produk saya di Facebook Marketplace,” ujarnya.

Mahasiswa KKNP 66 Umsida juga berharap pelatihan ini memberikan dampak jangka panjang bagi UMKM di Desa Candiwatu.

“Program ini tidak hanya membantu UMKM berkembang dalam jangka pendek, tetapi juga membangun kemandirian para pelaku usaha agar mereka bisa terus berinovasi dan bersaing di era digital,” kata Bella.

Selain pelatihan pemasaran digital, mahasiswa juga memberikan saran terkait pengelolaan usaha yang lebih efektif, seperti pencatatan keuangan yang lebih rapi, analisis harga pasar, serta strategi promosi yang lebih efisien.

Penulis: Elisa Noviyanti