Tim KKN-P (Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan) kelompok 39 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memberikan pendampingan kepada para pengusaha jamu di Desa Tempel, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo, Kamis (11/03). Hal ini dilakukan karena semenjak adanya pandemi Covid-19 pemasukan pengusaha jamu di wilayah tersebut menurun. Mahasiswa KKN-P kelompok 39 berinisiatif untuk membantu memasarkan produk jamu milik masyarakat desa Tempel.
Salah satu penjual jamu yang mendapat perhatian dari mahasiswa KKN-P kelompok 39 yaitu produsen jamu milik Sustianingsih dengan produk jamu kunyit asem dan beras kencur. Produk jamu tersebut sangat diminati oleh semua kalangan baik anak-anak maupun orang dewasa. Produk ini juga bisa dipesan untuk berbagai acara penting maupun acara besar. “Jamu saya dipesan banyak orang karena dibutuhkan untuk berbagai acara, semisal acara tasyakuran, rapat di balai desa, dan acara-acara lainnya,” tuturnya.
Selain itu, mahasiswa KKN-P kelompok 39 mendapatkan informasi mengenai permasalahan pemasaran jamu. Sustianingsih kurang memahami bagaimana cara memasarkan produk jamu agar laris manis. “Saya kurang paham bagaimana caranya agar jamu saya dapat terjual ke masyarakat luas,” ungkapnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, mahasiswa KKN-P kelompok 39 memiliki ide untuk membantu meningkatkan pemasaran jamu tersebut. “Kami mahasiswa KKN-P kelompok 39 Desa Tempel akan membantu Sustianingsih dalam memasarkan produk jamu yang diproduksi,” ujar Syahrul Angga, salah satu anggota tim KKN-P kelompok 39.
Mahasiswa KKN 39 telah berhasil membantu proses produksi dan pemasaran jamu. “Saya berterima kasih kepada teman-teman tim KKN-P kelompok 39 atas bantuannya dalam membantu memasarkan produk jamu saya,” ujar Sustianingsih. Mahasiswa KKN-P kelompok 39 berharap dengan adanya program pendampingan ini dapat membantu usaha produsen dalam menjual jamu tersebut.
Penulis: Juriani Eka Ariana
Editor : Shinta Amalia Ferdaus