Upaya perlindungan terhadap lansia dengan meningkatkan sosialisasi gerakan sayang lansia. Diantaranya perlindungan tersebut yaitu mendorong lansia sehat, aman dan terlindung salah satunya memastikan lansia terlindung dari masalah kesehatan. Selama ini bentuk pelayanan kesehatan untuk lansia yang bersumber daya masyarakat dan dibentuk masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan lansia adalah posyandu lansia. World Health Organization (WHO) mendeklarasikan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Pandemi covid-19 ini mempunyai dampak multidimensi pada berbagai aspek kehidupan terutama pada lanjut usia (lansia) yang secara umum menghadapi risiko signifikan terkena covid-19. Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona. Sistem-sistem kesehatan di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam bentuk peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang semakin diperburuk oleh rasa takut, stigma, misinformasi, dan pembatasan pergerakan yang mengganggu pemberian pelayanan kesehatan untuk semua penyakit. Banyak layanan kesehatan rutin dan elektif dihentikan sementara dan hampir 83,9% pelayanan kesehatan terdampak, tidak terkecuali pada pelayanan kesehatan lansia. Terdampaknya pelayanan kesehatan itu juga berdampak pada posyandu lansia yang dihentikan pelaksanaanya. Solusi dari permasalahan tersebut adalah pelatihan akupresur pada kader untuk meningkatkan imunitas.
Kegiatan pelatihan akupresur Kegiatan yang di selengarakan pada hari rabu tanggl 13 januari 2020 yang bertempat di balai desa penatarsewu, yang diikuti dengan sosialisasi 5M dan perilaku hidup sehat telah di sampaikan oleh beberapa pemateri yaitu Ir. arief wisaksono, MM dalam pemberian materi menyampaikan bahwa terapi akupresur yang diberikan adalah sebagai upaya mandiri untuk melakukan terapi yang dapat dilakukan setiap aktivitas dan sebagai contoh adalah saat berwudhu. Hal ini diberikan sebagai upaya memberikan stimulus dalam meningkatkan stamina para kader lansia yang selanjutnya dapat di teruskan ke lansia binaan, sementara siti Cholifah, M.keb memberikan materi tentang gerakan 5 M, dalam upaya meningkatkan penyadaran masyarakat dalam berperilaku hidup sehat guna menghindari penyebaran virus Covid 19 yang sampai saat ini semakin meningkat jumlah penularannya.
Dalam kesempatan lain ketua tim pelaksana Paramitha amelia Kusumawardani, S.ST., M.Keb menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan akupresur, sosialisasi 5M dan Proptokol kesehatan, sebagai upaya untuk memberikan bekal kepada kader lansia yang ada di desa penatar sewu dalam melakukan fungsi pembinaan terhadap para lansia, hal ini di sebabkan karena usia lansia adalah usia yang sangat rentan terhadap penularan, sehingga dengan beberapa sosialisasi tentang hidup sehat dan akupresur akan memberikan pemahaman lebih dan dapat menerapkan secara mandiri kepada lansia.