Sinergi Pusat Studi Kesehatan dan Psikologi UMSIDA dan Lazismu Bersama Dinkes dan Diknas Sidoarjo Giatkan Gerakan Cegah Stunting

Melalui pengabdian masyarakat, Ketua Pusat Studi Kesahatan dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PSKP Umsida) dan Lazismu Bersama Dinkes dan Diknas Sidoarjo giatkan cegah stunting pada acara “Gerakan Cegah Stunting Kabupaten Sidoarjo Tahun 2024” di Balai Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon, Jawa Timur, Rabu (17/07/2024).

Menurut data riset Kementrian Kesehatan tahun 2022, angka stunting di Indonesia mengalami penurunan menjadi 21,6% di tahun 2022 dari 24%  di tahun 2021. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo bahwa angka stunting di Sidoarjo, Jawa Timur menurun di tahun 2023 berdasarkan bulan timbang. Di bulan Februari 2023 angka stunting di Sidoarjo mencapai 5,8% dan pada Agustus 2023 angka balita stunting mengalami penurunan menjadi 3,4%.

“Penemuan masih adanya jumlah balita stunting di Sidoarjo, khususnya berdasarkan informasi dari asosiasi bidan desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo bahwa wilayah Kecamatan Jabon merupakan wilayah yang masih tinggi jumlah balita dan baduta yang mengalami stunting. Dalam hal ini memerlukan upaya percepatan penanganan untuk menurunkan angka stunting ini menuju zero stunting pada balita di Kabupaten Sidoarjo, imbuh dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes. plt Kepala Dinas Kesehatan sidoarjo

Peserta berjumlah kurang lebih 150 peserta dari tokoh masyarakat baik ditingkat Kabupaten maupun desa/dusun Jabon yang terdiri dari ibu dengan balita stunting, bumil, calon pengantin, serta kader posyandu se-Kecamatan Jabon.

Ketua PSKP Umsida sekaligus Wakil Ketua LDK Jawa Timur, Lely Ika Mariyati, M.Psi., Psikolog dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa akademisi juga berperan dalam berbagai lini bidang, termasuk berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan.

“Berdasarkan data yang kami peroleh dari Dinas Kesehatan Sidoarjo bahwa masih teradapat permasalahan stunting di Sidoarjo, walaupun bukan yang tertinggi, tetapi permasalahan ini memerlukan perhatian dan komitmen kita semua untuk menanganinya”, ungkapnya.

Lebih lanjut beliau mengatakan “Kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari dinas kesehatan sidoarjo, keterlibatan puskesmas dan kader setempat, warga dan masyarakat terdampak, hingga pusat studi kesehatan dan psikologi ini diperlukan sebagai bentuk peran aktif mewujudkan penanggulangan stunting hingga menjadi zero stunting di Kabupaten Sidoarjo”.

“Pencegahan stunting tidak hanya penting untuk kesejahteraan anak-anak di masa kini, tetapi juga untuk generasi dimasa depan, karena stunting dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak serta membuat anak rentan terhadap penyakit bahkana berdampak pada kematian dan rendahnya kapasitas kerjanya di masa dewasa, sehingga kualitas SDM menjadi rendah.”, jelasnya.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, sebagai seorang muslim haruslah saling berbagi peran dan tidak meninggalkan mereka yang lemah terhadap (kesejahteraan)nya adalah bentuk takwa kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, penyerahan simbolis Bantuan untuk Balita Stunting dari UMSIDA diserahkan kepada Plt Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, dr. Sriatun Subandi beserta tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) yang selanjutnya disalurkan kepada ibu denga balita stunting.

Umsida dalam kegiatan ini juga menggandeng rotary dengan mobil pemeriksaan gigi, serta klinik gigi spesialis untuk pemeriksaan gigi gratis serta prodi anali, untuk pemeriksaan HB gratis. Bantuan 20 paket sembako, 20 ktak susu KTMu dan 70 kaleng kornetMu dalam kegiatan ini juga diberikan oleh Lazismu pada ibu dengan balita stunting dan bumil  serta calon pengntin dan kader yang telah lama mensupport PSKP dalam gerakan menuju zero stunting. Selanjutnya, Lely menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dengan hati atas panggilan kemanusiaan dalam kegiatan “Gerakan Cegah Stunting” ini.

Penulis: Lely Ika Mariyati