Pusat Studi Gender, Perempuan, dan Anak (PSGPA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan audiensi dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Sidoarjo, pada Senin (18/11/2024) di Kantor UPTD PPA Sidoarjo, Jalan Pahlawan I Nomor 2 Sidoarjo. Audiensi ini bertujuan untuk menjalin sinergi antara pihak akademisi dan pemerintah daerah dalam menangani berbagai permasalahan yang berkaitan dengan perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo.
Audiensi ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari kedua belah pihak, termasuk Ketua PSGPA Umsida Ahmad Nurefendi Fradana, Kepala UPTD PPA Sidoarjo Prastiwi Trijanti, serta Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Umsida Sigit Hermawan. Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan dan anak, sekaligus merancang langkah-langkah konkret untuk mengatasi isu-isu tersebut.
Pentingnya Sinergi Antara Kampus dan Pemerintah Daerah Ketua PSGPA Umsida, Ahmad Nurefendi Fradana, menegaskan bahwa permasalahan terkait perempuan dan anak memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk kalangan kampus dan akademisi. “Berbagai problem terkait dengan isu perempuan dan anak perlu diselesaikan bersama, oleh berbagai elemen, tanpa kecuali dari kalangan kampus dan akademisi,” ujar Nurefendi.
Dia menambahkan bahwa melalui audiensi ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat antara pihak akademisi dan pemerintah daerah, sehingga penanganan masalah perempuan dan anak dapat lebih terfokus dan terarah. Fendi, sapaan akrabnya, juga berharap kampus dapat menjadi pusat riset dan pengabdian yang mendukung berbagai kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.
Kepala UPTD PPA Kabupaten Sidoarjo, Prastiwi Trijanti, menyambut baik inisiatif kerjasama ini. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan tinggi seperti Umsida sangat penting untuk mengoptimalkan program perlindungan perempuan dan anak di Sidoarjo. “Sinergisitas ini amat berharga dalam membantu pelaksanaan program dan agenda PPA menangani masalah perempuan dan anak di Sidoarjo. Termasuk nanti terkait pemberdayaan para perempuan,” ujar Prastiwi.
Dalam audiensi tersebut, beberapa kesepakatan strategis berhasil dicapai antara kedua belah pihak. Salah satu hasil penting adalah pembukaan pojok aduan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kampus Umsida. Pojok aduan ini akan menjadi ruang bagi para korban kekerasan untuk melaporkan kasus-kasus yang mereka alami, serta mendapatkan pendampingan dan solusi yang tepat.
Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk melakukan riset dan pengabdian kepada masyarakat dengan tema pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Riset ini diharapkan dapat memberikan data dan temuan yang berguna bagi penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Prastiwi Trijanti menyatakan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh Umsida akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan penyusunan program kerja yang lebih efektif untuk penanganan perempuan dan anak di Sidoarjo.
“Kerja sama ini akan memperkuat upaya kami dalam memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak di Kabupaten Sidoarjo. Kami berharap hasil riset dan pengabdian ini dapat langsung diaplikasikan di lapangan,” tambah Prastiwi.
Harapan untuk Kerja Sama yang Lebih Serius Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Umsida, Sigit Hermawan, yang turut mendampingi audiensi, menyampaikan harapan agar sinergi ini bisa lebih ditingkatkan di masa depan. Menurut Sigit, kerja sama antara Umsida dan UPTD PPA Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi besar untuk menyelesaikan masalah-masalah mendesak yang berkaitan dengan perempuan dan anak.
“Ke depan, kerja sama ini perlu ditingkatkan lebih serius lagi, agar problem terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat teratasi secara maksimal. Kami di Umsida siap mendukung dengan penelitian, program pemberdayaan, dan pelatihan yang dapat membantu mempercepat penyelesaian isu-isu ini,” kata Sigit.
Sigit juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan berbagai inisiatif yang dapat melibatkan mahasiswa, dosen, serta masyarakat luas dalam memperkuat upaya perlindungan perempuan dan anak. Sebagai kampus yang berkomitmen pada isu sosial, Umsida berencana untuk mengadakan lebih banyak kegiatan yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat Sidoarjo, khususnya dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah diharapkan dapat memberi dampak positif yang besar bagi masyarakat, terutama perempuan dan anak yang sering kali menjadi kelompok rentan dalam masyarakat. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo.
Dengan adanya pojok aduan kekerasan dan riset yang fokus pada pemberdayaan perempuan, diharapkan para perempuan di Sidoarjo dapat lebih terlindungi dan diberdayakan. Begitu juga dengan anak-anak, yang membutuhkan perlindungan ekstra dari kekerasan dan eksploitasi.
Penulis Ahmad Nurefendi Fradana