
Gambar 1. Observasi pada Kelompok Tani Budidaya Jamur di Bojonegoro
Bojonegoro – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melalui tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kegiatan observasi kepada kelompok petani budidaya jamur yang dipimpin oleh Bapak Robby Avid di Kelurahan Sumbang Kecamatan Bojonegoro pada Kamis (24/7/2025)
Observasi dilakukan di dua lokasi, yakni di Jl. Panglima Polim Gang Sidorukun 2 No. 5, Kelurahan Sumbang, dan di Jl. Dr. Soetomo Gang Buntu No. 15, Desa Sumbang. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Selama kegiatan, tim melakukan pengamatan langsung terhadap proses produksi, mulai dari pembuatan baglog, perawatan kumbung, hingga teknik panen yang diterapkan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UMSIDA, Dr. Sigit Hermawan, SE., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan observasi ini bertujuan untuk memahami kondisi nyata di lapangan sehingga program pendampingan yang akan disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan petani. Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam membantu pelaku usaha lokal mengatasi tantangan produksi, memanfaatkan teknologi tepat guna, serta memperluas pasar produk. Selain melakukan pengamatan, tim UMSIDA juga melakukan wawancara langsung dengan Bapak Robby dan pekerja yang terlibat dalam usaha budidaya jamur tersebut. Diskusi ini menggali berbagai tantangan yang dihadapi, seperti ketersediaan bahan baku, peralatan produksi, serta kondisi cuaca di Bojonegoro yang cenderung sangat terik. Suhu panas yang tinggi ini memaksa petani untuk melakukan penyiraman jamur secara berulang kali dalam sehari demi menjaga kelembapan kumbung tetap stabil.

Gambar 2. ObservasiTerhadap Proses Budidaya Jamur
Informasi yang diperoleh dari proses observasi dan wawancara tersebut akan dianalisis secara menyeluruh dan dijadikan landasan untuk merancang program pembinaan yang lebih tepat sasaran. Program ini mencakup pelatihan teknik budidaya yang lebih efisien, pendampingan dalam manajemen usaha, serta penerapan teknologi tepat guna seperti sistem penyiraman otomatis dan pemantauan kelembapan berbasis sensor. Dengan langkah ini, diharapkan para petani jamur di wilayah Bojonegoro dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi beban kerja manual, serta menjaga kualitas hasil panen secara berkelanjutan.

Gambar 3. Pertumbuhan Jamur
Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara UMSIDA dan para petani setempat dalam mengembangkan budidaya jamur yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan. Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta transfer pengetahuan dan teknologi dari perguruan tinggi kepada masyarakat, sehingga para petani tidak hanya mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, tetapi juga memiliki keterampilan manajemen usaha yang lebih baik.
Kolaborasi ini juga membuka peluang bagi petani untuk mengakses inovasi teknologi, seperti sistem pemantauan berbasis IoT dan peralatan produksi modern yang dapat menghemat waktu serta tenaga. Selain itu, UMSIDA berkomitmen untuk memberikan pendampingan secara berkelanjutan, mulai dari pelatihan teknis, penguatan jejaring pemasaran, hingga pengembangan model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya kerja sama ini, budidaya jamur di Bojonegoro diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah yang tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat secara luas (Cin)