Tak kalah dengan tim KKN lainnya, melihat pentingnya mengatasi permasalahan lingkungan khususnya sampah. Tim Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Kelompok 29 ikut berkomitmen menjalankan Reuse, Reduce, dan Recycle (3R)
dengan menjalankan program bank sampah sebagai salah satu program kerja desa yang akan dikerjakan selama pengabdian masyarakat di desa Becirongengor, Minggu (14/3).
Dalam menjalankan program kerja tersebut, Tim KKN-P Umsida 29 berkolaborasi dengan para pengurus bank sampah di Rukun Warga (RW) 01 di Desa Becirongengor. Ketua Pelaksana (Ketupel), Bayu Budiargo mengatakan “Program kerja tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan sampah serta menghidupkan kembali kegiatan Bank Sampah yang sempat terhenti karena para pengurus bank sampah diharuskan menghentikan aktivitas untuk sementara demi pencegahan penularan viruspandemi Covid-19,” ucapnya.
Bayu menjelaskan beberapa raangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu diawali dengan mengadakan rapat pembahasan awal antara Tim KKN-P 29 dengan para pengurus bank sampah RW 01 Desa Becirongengor, “Untuk mengetahui hal perihal apa saja yang perlu dan wajib dijalankan nantinya,” lanjutnya.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar. Antusias warga mengikuti kegiatan ini dapat terlihat dari banyaknya warga melakukan penyetoran sampah, “Untuk warga yang tidak memiliki waktu maupun sarana yang mampu menampung dalam penyetoran sampah maka kami yang datang menjemput sampah,” ucapnya.
Tim KKN-P 29 juga melakukan pemilahan sampah yang nantinya akan dijual, “Kami disini diajari para pengurus bank sampah dalam memnafaatkan sampah diolah menjadi produk tas yang unik. Selain itu, kami diajari cara pemanfaatan limbah minuman kemasan menjadi produk yang dapat dijual,” ungkapnya.
Ketua Pengurus Bank Sampah RW 01 Desa Becirongengor, Anita sangat salut dengan kepeduliaan Tim KKN-P Umsida terhadap lingkungan dan partisipasi mereka dalam kegiatan bank sampah, “Adanya kolaborasi pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim KKN-P 29 Umsida dengan Pengurus Bank Sampah Rw 01 desa Becirongengor ini sangat membantu warga untuk mewujudkan lingkungan menjadi lebih bersih dan menambah pundi-pundi rupiah. Apalagi dengan tambahan tenaga yang disumbangkan mampu membantu proses awal hingga akhir dalam kegiatan bank sampah yang bahkan diakui sendiri sering mengalami kesulitan karena kurangnya uluran tangan, serta sangat membantu dalam pembuatan tas sebagai hasil pembuktian bahwa yang biasa disebut sampah juga bisa menjadi sebuah hasil karya yang wah,” pungkasnya.
Penulis : Ervina Rahayu
Editor : Asita Salsabilla Maharani