Drpm.umsida.ac.id – Semakin hari perkembangan jumlah sampah semakin meningkat. Peningkatan jumlah sampah terjadi salah satunya karena adanya peningkatan aktivitas manusia yang belum diiringi kesadaran dalam mengelola sampah. Hal ini telah terbukti di daerah-daerah yang sampahnya belum ditangani dan tidak ada tindakan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Dusun Gamoh merupakan daerah yang masih memiliki banyak kebun atau lahan kosong. Akan tetapi lahan tersebut hanya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah atau pembakaran sampah. Hal ini mengakibatkan masyarakat di Dusun Gamoh masih kurang mengoptimalkan lahan kosong untuk pengolahan sampah yang lebih baik.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat agar masyarakat Dusun Gamoh cinta dengan lingkungan yang bersih dan sehat. Mengetahui kondisi tersebut, Tim KKN-P 60 mengadakan sosialisasi pemilahan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak mempunyai dampak yang besar karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia. Kemudian akan mengalami proses alami dan menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya, sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan pencemar.
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang menumpuk pada suatu tempat penampungan atau pembuangan. Sosialisasi ini digelar di Balai Dusun Gamoh, Rabu (23/02). Dihadiri oleh Kepala Dusun Gamoh, Tamsuri beserta perangkat dusun yang lainnya.
Tim KKN-P 60 juga turut mengundang Warga Dusun Gamoh untuk mengikuti sosialisasi. Dalam pelaksanaannya, Tim KKN-P 60 tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan sebelum memasuki balai desa, dan menjaga jarak.
Dapat diketahui bahwa Warga Dusun Gamoh sangat antusias dengan adanya sosialisasi pemilahan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik. Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Salah satunya mengenai solusi bagaimana bau yang dihasilkan oleh sampah tersebut tidak sampai ke rumah warga yang lain.
“Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat mampu untuk lebih memahami tahapan pemilahan sampah dan manfaat dari kegiatan tersebut”, tutur salah satu tim. Di sisi lain, diharapkan masyarakat juga mampu untuk memanfaatkan sampah tersebut untuk keperluan yang dianggap dibutuhkan dalam kehidupannya.
Penulis : Oky Ivoniasari
Editor : Ping Darojat Gumilang