Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 61 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) desa Penambangan, melakukan pendampingan kegiatan pemanenan pupuk bersama perwakilan dari Kelompok Bank Sampah, pada Selasa (16/03). Kegiatan ini dimulai dengan mengunjungi lokasi tempat penyimpanan pupuk kompos, yang terletak di desa Plumpang.
Pupuk kompos ini berasal dari sampah daun-daun atau bahan organik seperti sisa makanan, sayur – sayuran dan buah – buahan yang dimasukkan kedalam sebuah drum kemudian ditutup dan dibiarkan selama beberapa hari. Kegiatan tersebut akan menghasilkan sebuah bentuk tanah pada bagian bawah yang merupakan pupuk siap dipanen.
Perwakilan Kelompok Bank Sampah desa Penambangan, Fandik, menyampaikan bahwa pupuk ini biasanya sangat cocok digunakan pada tanaman. “Pupuk ini dapat membuat tanaman lebih subur. Tentunya proses pembuatan pupuk ini cukup sederhana dan ramah lingkungan,” tuturnya. Dari segi tekstur tanah, ia menambahkan. “Fungsi lubang dibagian bawah pada tempat pembuatan pupuk digunakan untuk memanen pupuk yang sudah melebur pada tanah,” imbuhnya.
Kandungan pupuk kompos ini tidak menyebabkan munculnya cacing dan tidak ada bau yang menyengat. Hal ini dikarenakan tekstur pasir atau tanah tidak terlalu lembek dan kering. Pupuk yang sudah siap dipanen akan dikeluarkan dari drum, kemudian disaring (ayak) agar pupuk memiliki tekstur yang halus. Proses selanjutnya, pupuk kompos melalui proses penimbangan dan siap digunakan.
Kegiatan pemanenan pupuk kompos ini, menambah wawasan baru bagi Tim KKN-P Umsida 61 agar mengetahui secara langsung proses pembuatan pupuk kompos. Aldy Budi Arto selaku Ketua KKN-P desa Plumpang mengungkapkan manfaat pupuk kompos. “Pupuk ini dapat menyuburkan tanaman, menghindarkan tanaman dari hama, serta hasil dari tanaman pun tampak lebih sehat karena bebas dari bahan pengawet,” ungkapnya.
Penulis : Isnaini Khusnul Khotimah
Editor : Anis Yusandita