Adanya lahan kosong yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, membuat mahasiswa Tim KKN-P (Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan) 71 Universitas Muhammdiyah Sidoarjo (Umsida) tergerak menciptakan taman wisata dengan memanfaatkan bahan bekas, Senin (8/3).
Kegiatan membuat taman wisata ini dimulai dari pukul 8 pagi oleh mahasiswa Tim KKN-P 71. Kegiatan dimulai dari sisi pinggiran kali Brantas yang ada di dekat Desa Tanjangrono. Tentunya, dalam proses kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Langkah ini menjadi pilihan dalam program kerja Tim KKN-P 71 karena memanfaatkan lahan yang kosong dengan letak lokasi yang strategis. Selain itu, program ini sangatlah berguna untuk warga sekitar Desa Tanjangrono.
Pembuatan taman wisata desa dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong, barang bekas dan tanaman yang ada di desa itu sendiri. Barang bekas yang digunakan pun hanya botol bekas minuman yang tidak terpakai, kemudian dirangkai dengan bantuan kayu bekas dan besi hingga menjadi tulisan yang bisa dijadikan untuk icon desa tersendiri. Tak hanya barang bekas, botol tanaman yang tak terpakai dan terbengkalai pun dimanfaatkan untuk menghias taman wisata Desa Tanjangrono.
Kemudian, Tim KKN-P 71 juga memanfaatkan bahan bahan yang ramah lingkungan seperti pohon bambu yang disulap menjadi beberapa spot foto yang menarik sehingga dapat menarik para wisatawan maupun para pengendara yang melewati desa tersebut, sehingga mereka tertarik untuk mengunjunginya.
Dengan dimanfaatkannya lahan kosong dipinggir sungai Brantas ini bisa menjadi taman untuk ciri khas Desa Tanjangrono sendiri.
Dengan bantuan warga sekitar pinggiran sungai serta bantuan dari beberapa perangkat desa dengan lama waktu pengerjaan kurang lebihnya hampir 3 minggu, maka taman wisata Desa Tanjangrono siap untuk dibuka. Rencananya untuk launching pembukaan “Taman Wisata Desa Tanjangrono” pada 28 maret mendatang yang bertepatan dengan acara penutupan mahasiswa Tim KKN-P 71.
Hadirnya taman wisata desa ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari masyarakat. “Saya sangat senang dengan adanya kelompok KKN-P 71 dapat mengubah lahan ataupun barang yang sebelumnya tidak terfikirkan untuk dijadikan sesuatu yang unik, dengan adanya taman wisata saya mewakili warga berterima kasih banyak atas taman wisata yang telah dibuatkan sehingga kita warga tanjangrono mempunyai icon desa yang cantik nan indah,”ucap Wasri, salah satu warga Desa Tanjangrono.
Dengan antusias masyarakat atas program yang telah kami buat, Tim KKN-P 71 berharap agar masyarakat Desa Tanjangrono dapat terus mengembangkan kreativitas dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai, dan harapan kami semoga apa yang telah kami berikan kepada mereka dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
Ditulis : Addah Ria Wati dan Muhammad Renaldy Yufa Syahputra
Edit : Angelia Firdaus