drpm.umsida.ac.id – Berawal dari keresahan terkait peningkatan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan selama masa pandemi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Terpadu (KKN-T) kelompok 30, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) inisiasikan program “Bank Sampah” kepada masyarakat RT 02 dan RT 03 Dusun Karangploso, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Minggu (05/09). Pelaksanaan kegiatan ini rutin diadakan setiap satu minggu sekali.
Minimnya tempat pembuangan sampah, banyaknya sampah yang berceceran di desa tersebut, dan mahalnya tarif pembayaran telah menggerakkan mahasiswa KKN-T kelompok 30 untuk membentuk dan melaksanakan program bank sampah. Menurut tim KKN-T kelompok 30, perubahan paradigma masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan. Edukasi kesadaraan dan ketrampilan masyarakat untuk pengelolaan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replant (4R) penting dalam penyelesaian masalah sampah.
Lebih lanjut, pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu solusi inovatif berupa rekayasa sosial untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Menggantikan sampah dengan uang atau barang berupa kebutuhan pokok seperti sembako yang dapat ditabung, akhirnya masyarakat teredukasi untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya.
Tahap awal dari program kegiatan bank sampah ini yakni dengan pengambilan sampel di hari Minggu. Kegiatan di minggu ke-1, tim KKN-T kelompok 30 mengambil sampel dari masyarakat RT 03 Dusun Karangploso dan mengajak masyarakat setempat untuk mendaftar sebagai nasabah.
Kemudian sembari melihat perkembangan, di minggu ke-2 pendaftaran sebagai nasabah untuk masyarakat RT 02 juga dibuka. Masyarakat begitu antusias, meskipun awalnya merasa ragu dengan adanya program bank sampah ini. Namun pada akhirnya dapat berbuah baik dan diminati masyarakat setempat.
Inamah, salah seorang warga mengaku merasa terbantu dengan adanya program pengelolaan bank sampah. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya menjaga kebersihan dan peduli dengan lingkungan, tapi di sini juga mendapat keuntungan dari hasil pengumpulan bank sampah,” tuturnya.
Selain dapat memperbaiki sistem pengelolaan sampah, adanya program kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN-T kelompok 30 ini juga dapat menambah pendapatan masyarakat setempat. Setiap masyarakat yang mendaftar dan menyetorkan sampah akan diberikan 1 buku tabungan untuk mencatat hasil setorannya per minggu. Hasil dari penyetoran sampah ini selanjutnya akan kembali kepada masyarakat. Mereka diberikan 2 pilihan dalam mencairkan pendapatan, bisa berupa uang tunai atau sembako.
Dengan demikian, kegiatan ini juga dapat mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat mengenai sampah yang notabene sebagai barang sepele, tetapi dapat bermanfaat. Sehingga masyarakat memiliki kesadaran untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Penulis : Virnanda Emma Nur Prastiwi
Editor : Shinta Amalia Ferdaus