Anak merupakan amanah yang diberikan Allah bagi kedua orang tua apapun kondisinya. Jika Allah memberikan kepada orang tua tersebut anak yang berkebutuhan khusus, pemberian ini seharusnya menjadikan orang tua tetap bersyukur karena Allah memberi hadiah yang luar biasa kepada mereka. Orang tua yang menerima amanah tersebut adalah mereka yang di mata Allah mampu menjaganya dengan sabar dan jika senantiasa bersyukur, Allah akan menggantikan rasa kesedihan dan kekurangan yang ada padanya dengan kebahagiaan di Surga.
Janji Allah inilah yang menguatkan para orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus untuk bergabung dalam komunitas disabilitas kabupaten sidoarjo dan membangun rumah Al-Quran inklusif untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dibawah naungan Yayasan Ananda Mutiara Indonesia “Y-AMI”. Yenni Darmawanti,SE selaku ketua Y-AMI menjelaskan, bahwa tujuan kegiatan pembelajaran Al-Quran bagi anak-anak berkebutuhan khusus adalah suatu kewajiban untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dari sejak dini tanpa melihat latar belakang kondisi anak .
“Namun tidak mudah untuk menemukan lembaga pendidikan yang dapat mengakomodir anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pembelajaran Keislaman dengan metode khusus yang telah disesuaikan,” Jelasnya.
Berawal dari keresahan para orangtua inilah Y-AMI menginisiasi pendirian rumah Al-Quran inklusif di perumahan Pesona Permata Ungu, Krian Sidoarjo dan mendapatkan dukungan penuh dari komunitas disabilitas, institusi pendidikan dan masyarakat yang memiliki komitmen tinggi demi terciptanya inklusi sosial di tengah masyarakat. Diskusi tentang metode pembelajaran yang tepat untuk ABK mengalami kebuntuan dikarenakan keterbatasan pengajar. Setelah konsultasi dengan beberapa pihak, akhirya diputuskan menggunakan metode WAFA sebagai metode pembelajaran Al Quran. Yenni menjelaskan “sesuai hasil diskusi akhirnya kita menggunakan pembelajaran Al-Quran metode WAFA yang mengoptimalkan otak kanan”.
Hal ini direspon oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Dr. Anita Puji Astutik, S.Ag, M.Pd.I “tepat sekali jika partisipasi kita dalam program Abdimas kali ini yang fokus bergerak di bidang inklusi”. Mendengar ini, Yenny sangat menyambut baik yang akhirnya menjalin mitra dengan Tim Abdimas Umsida dengan anggota Anis Farihah, M.Th.I, dan Dzulfikar Akbar Romadlon, S.Fil.I., M.Ud., serta melibatkan mahasiswa dari Prodi PAI; Ajeng Linda Liswandari, Angelica Maylani P, dan Safitri Khoirinindyah.
Lebih lanjut Anita menawarkan gagasannya untuk membuat media pembelajaran keislaman yang disesuaikan dengan kondisi anak autism dan tuna wicara yang didesain kreatif, inovatif dan menyenangkan. Media pembelajaran ini berisi Media pembelajaran karakter Mulia dengan judul Uwais Al Qorni dan media pembelajaran Al Quran metode WAFA (metode yang pengajarannya menggunakan otak kanan). Dengan begitu, peningkatan kualitas kerohanian anak berkebutuhan khusus di rumah Al Quran inklusif Sidoarjo perlu untuk digagas dalam suatu bentuk yang nyata.
“Kami berharap media pembelajaran yang ditawarkan oleh TIM Abdimas UMSIDA memberikan kemudahan bagi kami dalam melaksanakan pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus” ujar Yenny.
Dalam waktu satu bulan, Tim Abdimas UMSIDA menyelesaikan video konten pembelajaran keislaman yang berisi Pembelajaran Al Quran metode WAFA dan Pembelajaran nilai karakter mulia yang berjudul Uwais Al Qorni dengan menggunakan Bahasa isyarat.
“Setelah video pembelajaran ini kami uji cobakan, segera kami unggah ke Youtube agar mudah diakses oleh orang tua ABK. Harapan kami semoga media pembelajaran yang kami suguhkan dapat meningkatkan daya konsentrasi Anak Berkebutuhan Khusus sehingga pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan” Pungkasnya.