Upaya Meningkatkan Keamanan: Pembuatan Plakat Tanjakan di Desa Begagagalnimo

drpm.umsida.ac.id– Kuliah Kerja Nyata Kelompok 50 Begaganlimo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mulai hari pertama kami KKN kami rutin melakukan rapat dan observasi mengenai teknologi tepat guna yang akan kami buat untuk desa. Kami memulai Observasi pada, Rabu (05/02/2025).

Kami KKN-P 50 mempunyai 2 opsi pada awal pembahasan yaitu pupuk dan briket, mengingat di kelompok kami ada mahasiswa agroteknologi dan juga Teknik mesin. setelah kami melakukan observasi hasilnya untuk pupuk warga desa begagaganlimo para petani tidak memakai pupuk di karenakan tanah yang cukup subur.

“Untuk desa begagaganlimo kami tidak memakai pupuk mas/mbak karena tanah disini sudah cukup subur” tutur pak polo Samidi

Setelah kami mendapat hasil observasi mengenai pupuk Mahasiswa KKN-P 50 melakukan observasi kedua mengenai briket, dan pada hasil observasi briket tidak cukup tepat guna karena warga desa yang tidak membutuhkan hal tersebut dan penjualan nya yang susah.

Kami sempat dilanda kebingungan dan sambil memikirkan ttg apa yang bisa kami buat untuk desa. Beberapa hari berlalu dan ada tragedi truk yang memuat baru bata tidak kuat menanjak dan hampir mundur, pak polo menghampiri kami diposko meminta bantuan anak laki-laki untuk membantu menurunkan muatan bata dan menarik truk dengan tali. Disini kami mulai memahami akan bahayanya tanjakan di desa begagaganlimo, kami memutuskan untuk membuat ttg berupa plakat gunakan gigi1, tanjakan dan turunan agar pengemudi lebih berhati-hati setelah melihat plakat yang kami pasang.

pak polo menjelaskan “disini udah beberapa kali mas truk tidak kuat di tanjakan lalu mundur dan menimpa rumah warga, bisa dihitung 8 kali terjadi” tutur pak polo Samidi

Kami pun meminta izin kepada pak polo dan kepala desa untuk melakukan pemasangan plakat dan juga Dena nantinya. “Pak kami mohon izin untuk melakukan pemasangan plakat dan juga Dena untuk desa mengingat tragedi sebelumnya apakah boleh?” Tutur Fajar ketua kkn-p50

“Nggeh mas Monggo tidak papa, selama itu positif untuk desa Monggo” tutur kepala desa Suroso

Setelah mendapat izin kami melakukan survey penempatan yang tepat untuk nantinya dipasang plakat gigi 1, tanjakan dan turunan, dibantu dengan pak polo dengan dicarikan tempat yang tepat, lalu kami juga mendapat pinjaman alat dan diberi bahan seperti pasir untuk plakat dan dena kami.

Keesokan harinya kami membeli alat dan bahan lainnya yang diperlukan untuk pembuatan ttg kami, pembuatan yang cukup rumit kami sempat kesulitan dan memakan waktu 3 hari untuk plakat dan dena, dengan hujan dan mendung yang membuat Pilox lama kering lalu kesalahan saat pembuatan dan juga tempat pembelian bahan yang cukup jauh di pohjejer dan wonoploso, mengingat kami tidak membeli plakat namun membuatnya secara manual.

Ketika plakat sudah jadi kami langsung eksekusi pemasangan plakat pada titik yang telah kami tandai, dengan dikejar waktu di karenakan sore nya kami juga harus mengajar ngaji di TPQ. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan akan dilanjutkan pemasangan Dena besok.

Keesokan harinya kami melakukan finishing pada Dena dan melihat apa yang kurang, setelah semuanya selesai kami langsung melakukan pemasangan Dena sebelah balai desa begagaganlimo, dengan harapan menjadi daya tarik pada desa begagaganlimo.

“Dengan harapan memberikan keamanan dan kenyamanan ttg yang sudah kita kerjakan bersama semoga memberikan hal positif bagi warga desa begagaganlimo” tutur ketua KKN-P 50 Fajar

Kami pun mengakhiri dan menutup proker ttg dengan berfoto bersama dan juga untuk bahan dokumentasi dan berita. dan selalu memantau ttg kami apakah masih dalam keadaan baik atau tidaknya secara rutin.

Dengan ini saya berharap agar warga dan mahasiswa KKN selanjutnya bisa merawat dan menjaganya, terutama mahasiswa KKN selanjutnya saya berharap bisa memberikan hal lebih pada desa begagaganlimo dari pada kami KKN-P 50.

Penulis: Fajar Robby Andhika